Kunjungi Kantor BPBD Kuningan, PJ Bupati Raden Iip Hidajat Pastikan Kesiapan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi
Kunjungi Kantor BPBD Kuningan, PJ Bupati Raden Iip Hidajat Pastikan Kesiapan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi
KUNINGAN – Penjabat Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat, langsung bergerak cepat menindaklanjuti amanat PJ Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, yang disampaikan saat prosesi pelantikan dirinya, Senin (04/12/2023) kemarin.
Bey Machmudin mengamanatkan kepada PJ Bupati Kuningan untuk mengantisipasi dampak bencana alam yang bisa menimpa masyarakat kapan saja dan membantu terlaksananya Pemilihan Umum Serentak Tahun 2024 yang sukses dan kondusif di daerah.
Guna mengetahui kondisi kebencanaan di Kabupaten Kuningan, Raden Iip Hidajat, Selasa (05/12/2023), berkunjung ke Kantor BPBD Kuningan dan langsung menggelar rapat bersama jajaran BPBD.
Kepala BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, usai rapat tersebut menjelaskan, sesuai arahan PJ Bupati Kuningan, pihaknya diminta untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kebencanaan hidrometeorologi di musim hujan ini.
“Bulan Februari tahun 2024 diprediksi menjadi puncak musim penghujan, dan pada pertengahan Bulan Februari 2024 juga akan berlangsung pesta demokrasi, Pemilu Serentak,” kata IBE, sapaannya.
Pelaksanaan Pemilu di saat kondisi puncak musim penghujan ini, imbuhnya, tentu harus dipersiapkan segala sesuatunya, agar Pemilu bisa berjalan lancar dan tidak terganggu oleh akibat yang ditimbulkan dari kondisi cuaca.
“Tadi Pak PJ Bupati menanyakan daerah mana saja yang memiliki tingkat kerawanan kebencanaan di Kabupaten Kuningan. Tadi sudah kita ekspose ke Beliau,” ujar IBE.
Untuk antisipasi bahaya kebencanaan, terutama dalam menghadapi tahapan Pemilu ini, BPBD sudah melakukan persiapan dan koordinasi antar pihak, seperti dengan TNI dan Polri, juga komponen relawan lainnya.
“Terutama koordinasi dengan KPU dan Panwas, untuk mempersiapkan kelancaran pelaksanaan Pemilu di daerah yang rawan kebencanaan,” ungkapnya.
Antisipasi kebencanaan ini, termasuk juga bagaimana mempersiapkan TPS-TPS Pemilu agar aman dari ancaman kebencanaan. Bila pun terjadi, bagaimana langkah-langkah untuk mengantisipasinya.
“Mitigasi pengamanan Pemilu dari ancaman kebencanaan pada intinya,” sebutnya.
Konteks antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi kebencanaan hidrometeorologi ini, yang dilakukan BPBD Kuningan, imbuh IBE lagi, bukan terbatas menghadapi Pemilu saja. Namun untuk kondisi daerah-daerah yang rawan mengalami bencana di musim hujan.
Disebutkan IBE, bencana hidrometeorologi merupakan kondisi bencana yang disebabkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan. Bentuk bencana hidrometeorologi berupa kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas. (Nars)