Kuningan Religi

Portal Berita dan Informasi Kabupaten Kuningan sesuai Realita

komisi 1 dprd jawa barat
berita headline Jawa Barat kabupaten kuningan

DPRD Jabar Apresiasi Kabupaten Kuningan dalam Pengentasan Desa Blank Spot: Kolaborasi Solusi Terbaik

KUNINGAN – Komisi 1 DPRD Provinsi Jawa Barat mengapreasiasi langkah yang ditempuh oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kuningan dalam pengentasan Desa Blankspot sinyal seluler.


Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Komisi 1 DPRD Jabar, Sadar Muslihat SH, ketika melakukan kunjungan kerjanya ke Kuningan, pekan kemarin.


Sadar hadir bersama sejumlah Anggota Komisi 1 DPRD Jabar lainnya, Kabid E-Governance Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat, Mark Aditia dan staf Komisi 1 DPRD Provinsi Jawa Barat.


Kunjungan kerja tersebut diterima langsung oleh Kepala Dinas Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kuningan, Drs. Ucu Suryana, M.Si, didampingi Sekretaris Dinas, Yati Maryati serta Kabid Infrastruktur TIK, Acep Tisna dan Kabid IKP, Anwar Nasihin.


Ketika dikonfirmasi usai kunjungan tersebut, Sadar menyampaikan bahwa salah satu hal kebutuhan pokok masyarakat saat ini adalah memerlukan adanya sinyal telekomunikasi yang bisa diakses masyarakat secara luas.


Teraksesnya sinyal telekomunikasi ini, imbuhnya, adalah bukti kesiapan Provinsi Jawa Barat dalam menghadapi terwujudnya Digital Province di Jawa Barat.


“Tadi sudah kita dengarkan dari pemaparan Pak Kadiskominfo Kuningan, bahwa masih ada 4 desa yang blankspot, tapi ini sudah dalam upaya pengentasan bekerjasama dengan salah satu provider,” terangnya.


Sadar menambahkan, di Kabupaten Majalengka pun masih ada beberapa desa yang blankspot saat ini. Pihaknya akan mendorong pengentasan blank spot ini bersama Pemprov Jawa Barat.

Sementara, salah seorang Anggota Komisi 1 DPRD Jabar yang ikut hadir, Hj Tina Wiryawati, SH.MM., menyebutkan Kabupaten Kuningan sudah termasuk kabupaten terdepan di Jabar dalam upaya pengentasan Blankspot.


“Upaya pengentasan desa Blank Spot yang dilaksanakan oleh Kabupaten Kuningan selama ini patut dijadikan contoh oleh Kabupaten/Kota lainnya di Jawa Barat, bahkan mungkin juga di wilayah Indonesia lainnya yang terkendala masalah sinyal seluler” jelas Tina yang juga warga Kabupaten Kuningan ini.


Diterangkan lebih lanjut, bahwa dalam RPJMD Kabupaten Kuningan Tahun 2018-2023 ada 48 Desa di Kabupaten Kuningan yang masih terkedala tidak bisa menerima sinyal seluler.


Tetapi dengan kolaborasi yang dilakukan oleh Diskominfo Kabupaten Kuningan, itu bisa dientaskan, sekarang tersisa menjadi 4 desa yang tidak bisa menjangkau sinyal seluler karena terkendala letak geografis dan letak desanya juga jauh dari ibu kota kecamatan.


Dengan tidak adanya anggaran dari pemkab, kolaborasi dengan perusahaan provider masih tetap dilaksanakan dan saat ini masyarakat bisa menerima sinyal seluler.


“Kuningan juga masuk 3 besar Kabupaten dengan sinyal terkuat di Jawa Barat, itu berdasarkan data yang dikeluarkan oleh data set Jabar,” sebutnya.

Tina melanjutkan, upaya yang dilakukan Pemkab Kuningan bisa menjadi percontohan bagi Kabupaten lainnya. Dengan keterbatasan anggaran, Kuningan masih bisa melaksanakan pembangunan melalui kolaborasi tersebut.

“Pembangunan sarana digitalisasi saat ini sangat dibutuhkan masyarakat demi memudahkan komunikasi dan juga menerima informasi lebih cepat,” kata Tina.


Sementara, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kuningan, Ucu Suryana saat ditemui seusai acara menyampaikan bahwa kedatangan Anggota Komisi 1 DPRD Provinsi Jawa Barat ke Kabupaten Kuningan bertujuan untuk menanyakan terkait pengentasan desa blank spot seluler dan memonitor 8 titik wifi publik dari Provinsi Jaw Barat.


“8 titik wifi publik Jabar Juara berada di Waduk Darma, Padepokan Bima Suci, RSUD 45, Taman Cirendang, OSG Kertawangunan, Alun-alun Desa Windujanten, Taman Kota Kuningan dan Pandapa Paramarta. Wifi Publik tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat, mudah-mudahan kedepan ada penambahan bantuan dari Provinsi, “ ujarnya.


Selain itu, kedatangan Legislator Jabar ini juga mempertanyakan terkait kolaborasi yang kita laksanakan dengan perusahaan provider dalam upaya pengentasan desa blank spot. Padahal, dengan tidak adanya anggaran dari pemkab kami sangat bersyukur ada perusahaan yang mau memberikan bantuan perangkat untuk penguatan sinyal di desa-desa yang awalnya sangat sulit menjangkau sinyal seluler.


“Tetapi Alhamdulillah Lebaran kemarin masyarakat di desa yang sudah dipasang penguat sinyal tersebut mereka sudah bisa menerima sinyal seluler. Alhamdulillah kinerja kita juga diapresiasi oleh Komisi 1 DPRD dan Diskominfo Provinsi Jawa Barat,” papar Ucu. (Nars)

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *