Penutupan Jalan Pertokoan Siliwangi Turunkan Tingkat Penjualan Perhiasan Emas Hingga 50%
KUNINGAN – Persoalan timbul akibat keputusan penutupan ruas Jalan Siliwangi di depan pertokoan bagian selatan. Salah satunya adalah menurunnya omzet penjualan perhiasan emas yang biasa ramai di lokasi tersebut.
Penjualan perhiasan emas di sebuah toko yang ada di Pertokoan Siliwangi ini bahkan turun omzetnya hingga 50 persen.
Hal ini dikatakan pemilik Toko Emas Macan yang terletak di dekat tugu nol kilometer Jalan Siliwangi, Kabupaten Kuningan, Teddy Wahyudi.
Pria yang mengaku sudah 26 tahun berjualan perhiasan emas di ruko yang berada di Jalan Siliwangi ini mengungkapkan dampak dari penutupan arus lalu lintas yang melewati ruko-ruko di sana.
“Ya pasti berdampak terhadap penurunan omzet penjualan. Sejak ditutupnya jalan ini, orang jadi malas untuk berjalan kaki melewati toko kami,” sebut Teddy.
Menurutnya, kebijakan penutupan arus lalu lintas di Jalan Pertokoan Siliwangi ini belum jelas apa tujuannya. Jika ingin menata PKL dan parkiran, kata Teddy, tidak usah menutup aktivitas lalu lintas secara total.
“Toko kami jadi mati, apalagi kalau hujan. Jika lalu lintas masih boleh lewat tentu tidak akan sesepi sekarang,” ucapnya.
Teddy berharap agar pemerintah bisa mengevaluasi kebijakan penutupan jalan di depan Pertokoan Siliwangi ini.
“Kalau parkir dipindahkan sih tidak apa-apa, asal kendaraan boleh lewat sini, jangan sampai ditutup, ” katanya lagi.
Ia mengaku menyewa atau mengontrak 6 unit ruko di barisan pertokoan Siliwangi sebelah barat ini dengan harga Rp 55 juta/unit pertahun.
“Iya padahal saya di sini ngontrak juga sama Pemda, bagaimana ini jika penutupan jalan lama?” tanyanya.
Saat ini, pengunjung di tokonya terlihat lebih sedikit dibanding jumlah karyawannya yang mencapai 94 orang. Terpantau, banyak karyawati di dalam toko emas ternama di Kabupaten Kuningan ini hanya bisa berdiri menunggu pengunjung.
“Karyawan Saya banyak yang nganggur saat ini. Urgensinya apa ya penutupan jalan ini,” sebut Teddy.
Sebelumnya diberitakan, pasca diterapkannya kebijakan penutupan arus lalu lintas di depan Pertokoan Siliwangi Kabupaten Kuningan sejumlah pedagang mengaku sangat dirugikan.
Pasalnya, sejak jalur tersebut ditutup pada Jum’at (19/04/2024) lalu, omzet penjualan dagangan mereka anjlok drastis.
Tak hanya dirasakan oleh para pedagang di ruko-ruko yang ada di pinggir Jalan Siliwangi, menurunnya pendapatan dari usaha mereka dirasakan juga oleh sejumlah pedagang di Los Pasar Barat, yang ada di belakang bangunan-bangunan ruko sebelah barat.
Pada salah satu kesempatan, Penjabat Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat menjelaskan bahwa penutupan jalan Pertokoan Siliwangi ini bersifat evaluatif.
“Masih dalam tahap uji coba dan akan dievaluasi setiap tiga hari,” ungkap Iip. (Nars)