KUNINGAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kuningan terus berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat serta Bupati dan Wakil Bupati Kuningan 2024.

Salah satu bentuk upaya tersebut diwujudkan melalui kegiatan sosialisasi yang digelar dalam bentuk diskusi panel di Aula Wisma Permata, kompleks Stadion Mashud Wisnusaputra Kuningan, Sabtu (07/09/2024).

Acara sosialisasi ini menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Emup Muplihudin, Ketua DPD KNPI Kuningan, Ahmad Jayadi, dan Ketua Karang Taruna Kuningan, Mumuh Muhyidin yang bertindak sebagai moderator.

Dalam diskusi yang berlangsung interaktif tersebut, Emup Muplihudin menekankan pentingnya peningkatan partisipasi masyarakat, terutama generasi muda, dalam Pilkada 2024.

“Kesuksesan Pilkada bukan hanya ditentukan oleh proses teknis, tetapi juga bagaimana kita menjaga kondusivitas di tengah masyarakat. Peran generasi muda di sini sangat diharapkan untuk menjaga stabilitas,” ujarnya.

Emup juga menggarisbawahi tiga tantangan utama yang sering muncul dalam setiap perhelatan politik, yakni besarnya anggaran yang harus dioptimalkan untuk melahirkan pemimpin berkualitas, praktik money politics yang harus diberantas, serta maraknya informasi hoaks yang dapat memecah belah masyarakat.

“Ketiga tantangan ini harus kita hadapi bersama demi terciptanya Pilkada yang bersih dan berintegritas,” tambahnya.

Ketua DPD KNPI Kuningan, Ahmad Jayadi, menambahkan bahwa Pilkada serentak 2024 merupakan yang pertama kali diselenggarakan di seluruh Indonesia.

Ia menekankan bahwa peran generasi muda sangat vital dalam memilih pemimpin yang amanah dan mampu membawa perubahan positif bagi Kabupaten Kuningan.

“Pilkada ini akan menentukan masa depan pembangunan daerah untuk lima tahun ke depan. Oleh karena itu, pemuda harus berperan aktif dan cerdas dalam menentukan pilihan,” ujar Ahmad.

Komisioner KPU Kuningan Divisi Sosdiklih dan Partisipasi Masyarakat, Auf Ahmad Musyafa, menegaskan bahwa pemuda memiliki peran strategis dalam menciptakan suasana damai dan kondusif selama Pilkada.

“Kami berharap pemuda menjadi garda terdepan dalam menyebarkan informasi positif terkait tahapan Pilkada. Partisipasi mereka sangat penting agar masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dengan bijak,” jelas Auf.

Auf juga mengingatkan bahwa pada 23 September mendatang, KPU Kuningan akan menggelar pengundian nomor urut pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati.

Ia mengajak KNPI, Karang Taruna, dan seluruh elemen pemuda untuk turut serta dalam deklarasi damai yang akan diadakan bersamaan dengan acara tersebut.

“Deklarasi damai ini bertujuan untuk menjaga suasana kondusif selama kampanye. Pemuda diharapkan menjadi penggerak dalam menyebarkan pesan-pesan damai di masyarakat,” tambahnya.

Selain itu, Auf menjelaskan bahwa pada Pilkada Jawa Barat tahun ini, KPU mengadopsi maskot “Harimau Siliwangi” yang melambangkan semangat Prabu Siliwangi—sebuah filosofi Sunda yang mengedepankan silih asih, silih asuh, dan silih asah, sebagai simbol persatuan dan keharmonisan.

Untuk Kabupaten Kuningan, maskot Pilkada disimbolkan oleh “Bokor”, sebuah simbol kelahiran pemimpin besar dalam sejarah Kuningan.

“Kami berharap Pilkada ini melahirkan pemimpin yang mampu membawa perubahan signifikan bagi masyarakat Kuningan dan Jawa Barat,” ujar Auf.

Ia juga menegaskan pentingnya peran aktif generasi muda dalam menyebarkan informasi positif terkait tahapan Pilkada melalui berbagai platform media sosial.

“Generasi muda memiliki peran krusial dalam membangun kesadaran politik. Kami berharap keterlibatan mereka dapat meningkatkan partisipasi pemilih sehingga Pilkada ini berjalan sukses dan menghasilkan pemimpin yang berintegritas,” pungkasnya. (Nars)