Diduga Ada Kampanye Politik Dibalik Program Beasiswa PIP, Disdikbud Kuningan Tegaskan Hal Ini
Diduga Ada Kampanye Politik Dibalik Program Beasiswa PIP, Disdikbud Kuningan Tegaskan Hal Ini
KUNINGAN – Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan melalui operator Program Indonesia Pintar (PIP) Sekolah Dasar (SD), menjelaskan, program beasiswa tersebut memang diprioritaskan untuk pelajar dari sekolah-sekolah yang berada di kecamatan yang masuk pada penuntasan masalah kemiskinan ekstrim.
Di Kabupaten Kuningan sendiri, imbuhnya ada sekira 5 kecamatan yang masuk pada prioritas penanganan miskin ekstrim, yakni Kecamatan Cimahi, Kecamatan Cidahu, Kecamatan Cibingbin, Kecamatan Kalimanggis, dan Kecamatan Darma.
“Saat kami menerima penawaran adanya Program Indonesia Pintar ini, maka kami langsung arahkan ke sekolah-sekolah yang mendapat prioritas, seperti di Kecamatan Cidahu misalnya,” ungkapnya.
Mencuatnya kabar ada sebagian kader partai politik yang menyampaikan program nasional ini jadi ajang sosialisasi parpol dan caleg di tahun politik, Ia meyakinkan, pihak Disdikbud Kuningan sama sekali tidak mau terlibat pada isu tersebut.
“Yang jelas, kami terima program ini dari pusat dan kami salurkan kepada sekolah-sekolah untuk diterima oleh para pelajar yang berhak menerimanya,” ujarnya.
Soal ada pihak-pihak yang memanfaatkan program beasiswa PIP ini untuk sosialisasi dan kampanye parpol atau caleg tertentu, Ia menegaskan, itu diluar sepengetahuan kedinasan dan dilakukan di luar wilayah sekolah.
Senada dengan operator PIP Disdikbud Kuningan ini, salah seorang kepala sekolah dasar di Kecamatan Cidahu juga meyakinkan pihak sekolah tak ikut-ikutan saat ada Parpol ataupun Caleg yang menyisipkan sosialisasi diri ataupun kampanye saat memberikan PIP ini kepada masyarakat.
“Sebelumnya, Saya sudah wanti-wanti jangan sampai PIP ini ada unsur politiknya, dan ini disanggupi oleh pihak mereka (yang mengawal program ini dari pusat),” tandas kepala sekolah tersebut.
Saat pada praktiknya ternyata, mencuat isu bahwa ada Caleg yang memanfaatkan PIP ini untuk sosialisasi diri dengan membagikan alat peraga kampanye kepada calon penerima PIP, Ia meyakinkan hal itu diluar kesepakatan dengan pihak sekolah.
Bahkan, saat isu ini muncul, pihaknya langsung bertemu dengan Panwascam dan PKD setempat, untuk memberikan penjelasan terkait adanya kabar kampanye dibalik pembagian PIP ini.
“Sebagai ASN kami yakinkan bahwa kami akan taat pada netralitas,” tegasnya.
Untuk diketahui, di Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan, mencuat kritikan dari orangtua siswa penerima PIP. Saat disambangi pihak yang mengawal PIP ini ke rumah mereka untuk mengumpulkan berkas persyaratan, orangtua siswa ini diberi stiker bergambar Caleg berinisial FAR untuk dipasang di rumahnya.
“Bukannya kami menolak, tapi jika pemberian program pemerintah ini jadi ajang kampanye, ini sudah menyalahi aturan,” ujar orangtua siswa yang enggan dipublikasikan namanya ini.
Berdasarkan penelusuran kuninganreligi.com, didapatkan informasi bahwa program bantuan dari pemerintah pusat ini bernama Beasiswa PIP Aspirasi. Program ini merupakan program beasiswa kemitraan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan anggota DPR RI. (Nars)