Koperasi Tani Bangkit Sejahtera Kenalkan Sistem Resi Gudang Bantu Kebutuhan Petani
KUNINGAN – Koperasi Tani Bangkit Sejahtera (Tabara) Kabupaten Kuningan memperkenalkan Sistem Resi Gudang sebagai solusi untuk membantu kebutuhan finansial para petani. Inisiatif ini disosialisasikan dalam sebuah acara yang dihadiri oleh para petani, Anggota Kelompok Wanita Tani, Gapoktan, unsur Pemerintah Daerah, dan perwakilan organisasi pertanian.
Ketua Koperasi Tani Bangkit Sejahtera, Septy Diana, menjelaskan bahwa Sistem Resi Gudang merupakan inovasi penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
“Sistem ini memungkinkan petani untuk menyimpan hasil panen mereka di gudang yang telah disertifikasi, dan menerima resi sebagai bukti penyimpanan. Resi ini kemudian dapat digunakan sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan,” jelas Septy Diana.
Menurut Septy, sistem ini memberikan beberapa keuntungan signifikan. “Petani tidak lagi harus menjual hasil panen mereka secara langsung dengan harga murah saat musim panen tiba. Dengan resi gudang, mereka bisa menunggu harga pasar yang lebih baik sembari tetap memenuhi kebutuhan finansial melalui pinjaman,” tambahnya.
Sosialisasi tentang keberadaan resi gudang di Kabupaten Kuningan yang dikelola Koperasi Tabara ini, imbuhnya, akan digelar Roadshow di beberapa kecamatan di Kabupaten Kuningan yang memiliki lahan-lahan persawahan unggulan.
“Dengan bibit padi unggulan jenis Kumpari hasil pengembangan kami, diharapkan para petani bisa meningkatkan kemampuan produksi hasil panen padi mereka, sehingga kesejahteraan petani bisa meningkat,” paparnya.
Sementara, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Patohan Rianto Sitohang, yang turut hadir dalam acara tersebut, memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini.
https://www.instagram.com/reel/C7gZerRyS_N/?igsh=MWdoeXl1N2hmY2x1OA==
“Sistem Resi Gudang adalah langkah maju yang penting untuk memberikan stabilitas ekonomi bagi para petani. Dengan SRG ini petani tidak lagi harus menjaminkan aset milik mereka untuk memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan,” ujar Patohan.
Para petani, tambahnya, tinggal menjaminkan komoditas hasil panen mereka ke Resi Gudang untuk disimpan dan akan mendapatkan fasilitas bantuan pembiayaan.
Ia juga menekankan pentingnya edukasi dan sosialisasi mengenai Sistem Resi Gudang kepada petani. “Kami, dari HKTI, siap membantu dalam memberikan pendampingan kepada petani agar mereka dapat memanfaatkan sistem ini secara optimal. Kerjasama antara koperasi, pemerintah, dan petani sangat diperlukan untuk kesuksesan program ini,” tegas Patohan.
Acara peresmian Sistem Resi Gudang ini diakhiri dengan penanaman secara simbolis Padi unggulan jenis Kumpari di lahan demplot milik Koperasi Tabara di Desa Mancagar, Kecamatan Lebakwangi Kabupaten Kuningan.
Untuk informasi, Resi Gudang yang dikelola Koperasi Tabara ini terdapat di Desa Cinagara Kecamatan Lebakwangi, mampu menampung sekira 1.500 ton komoditas gabah dan beras. Untuk penyimpanan beras ditentukan selama 1-3 bulan, sedangkan gabah, selama 1-6 bulan.
Selain Padi, Resi Gudang Lebakwangi ini menampung juga komoditas lain seperti kedelai, jagung dan lainnya. (NARS)