Pertama di Kuningan, BKKBN Luncurkan Sekolah Lansia Adhi Rajasa Kertayasa
KUNINGAN – Pemerintah Kabupaten Kuningan meluncurkan Sekolah Lansia pertama, yakni Sekolah Lansia (SKL) Adhi Rajasa, yang berada di Desa Kertayasa, Kecamatan Sindangagung. Sekolah Lansia ini resmi dibuka pada Rabu (15/5/2024).
“Desa Kertayasa ditunjuk sebagai lokus Sekolah Lansia di Kabupaten Kuningan. Program Indonesia Ramah Lansia (IRL) ini langsung dilakukan oleh Sekretaris Dinas BKKBN Provinsi Jawa Barat, dalam acara rapat kerja daerah Program Bangga Kencana di Kuningan,” kata Kepala Desa Kertayasa, Arief Amarudin.
Arief menjelaskan, Sekolah Lansia bertujuan untuk mewujudkan lansia yang Smart (Sehat, Mandiri, Aktif, dan Produktif). Program ini berkomitmen untuk memajukan lansia dalam tujuh dimensi: spiritual, fisik, intelektual, emosional, sosial kemasyarakatan, profesional, dan lingkungan.
“Visi Sekolah Lansia adalah untuk membentuk lansia yang tangguh secara utuh, yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara,” ungkap Arief.
Sementara, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kuningan, Uca Somantri, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga kemandirian, kesehatan, dan produktivitas lansia.
“Kesehatan yang buruk pada lansia tidak hanya berdampak bagi individu tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat luas,” ungkap Kadis Uca.
Ia menambahkan, Sekolah Lansia menjadi wadah penting untuk membentuk lansia yang tangguh dan mandiri, karena tidak hanya mempelajari aspek fisik, tetapi juga mencakup elemen fisik, sosial, psikologis, ekonomi, dan spiritual.
Masih kata Uca, tujuan dari Sekolah Lansia ini antara lain meningkatkan kualitas kegiatan kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) dalam mewujudkan lansia tangguh, serta meningkatkan pemahaman lansia tentang konsep Smart dalam lingkup tujuh dimensi tersebut.
“Selain itu, program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan lansia tentang proses menua secara sehat dan menghindari penyakit,” tandasnya.
Uca menuturkan, sasaran peserta Sekolah Lansia adalah mereka yang berusia pralansia (45-59 tahun) dan lansia (60 tahun ke atas). Pembelajaran dilakukan selama 12 kali pertemuan dalam satu tahun, dan diakhiri dengan wisuda. (NARS)