Sejumlah Lampu Hias Kawasan Toksil Rusak Pasca Car Free Night di Kuningan, Ini Kata Warga
KUNINGAN – Sejumlah acara massal yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan di sekitar Jalan Siliwangi hingga kawasan Taman Kota Kuningan akhir-akhir ini telah menarik perhatian dan partisipasi masyarakat secara besar-besaran.
Acara yang beragam, mulai dari perhelatan musik, budaya, expo UMKM hingga aksi pendidikan dan sosial, berhasil menghidupkan suasana ekonomi dan pariwisata di wilayah tersebut.
PJ Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat, saat pembukaan Hari Bebas Kendaraan Malam Hari di sekitar Pertokoan Siliwangi, Sabtu (03/08/2024) menjelaskan bahwa agenda ini bertujuan untuk memberikan ruang berekspresi bagi masyarakat serta menghidupkan geliat ekonomi dan pariwisata Kabupaten Kuningan.
“Potensi masyarakat Kabupaten Kuningan memang luar biasa. Ini bisa jadi ajang mereka berekspresi dan hiburan, juga untuk tempat promosi para pelaku UMKM,” kata Iip.
Namun, di balik euforia masyarakat, acara-acara besar ini ternyata menimbulkan dampak negatif terhadap fasilitas umum yang disediakan pemerintah.
Pantauan Kuningan Religi di lokasi usai pelaksanaan Car Free Night pada Sabtu (3/8) malam, menunjukkan sejumlah lampu hias mengalami kerusakan.
“Iya, ada lampu hias yang tiangnya sampai miring. Ada pula yang patah dudukannya,” ujar seorang warga Kuningan, Ade, di lokasi.
Menurutnya, meskipun kerusakan ini terlihat sepele, jika dibiarkan terus-menerus, hal ini bisa menimbulkan masalah lebih besar pada fasilitas umum.
Ade mengungkapkan bahwa penyebab kerusakan bisa berasal dari kurangnya kesadaran masyarakat pengunjung terhadap lingkungan sekitar, atau mungkin kualitas fasilitas umum itu sendiri yang mudah rusak.
“Entah kesadaran masyarakat pengunjung yang kurang sehingga mereka tidak peduli pada lingkungan sekitar, atau memang kualitas fasum itu sendiri yang mudah rusak,” sebutnya.
Selain itu, Ade juga menyebutkan bisa saja karena kurangnya pengawasan dan pengaturan pengunjung oleh penyelenggara acara sebagai faktor lain yang menyebabkan kerusakan fasilitas umum.
“Ini mah usulan saja, kalau menggelar acara yang akan dihadiri ratusan bahkan ribuan orang, tentu harus siap dalam pengaturan dari berbagai aspek, apakah itu kebersihan, keamanan, kenyamanan, dan lainnya,” papar Ade.
Ade berharap agar setiap penyelenggaraan acara besar di Kabupaten Kuningan ke depannya dapat memperhatikan aspek-aspek tersebut agar fasilitas umum yang ada tetap terjaga dan masyarakat dapat menikmati hiburan tanpa menimbulkan kerusakan. (Nars)