Sidak Lapak PKL dari Puspa Siliwangi hingga Taman Kota, Ini 5 Fakta yang Ditemukan Rombongan DPRD Kuningan
KUNINGAN – Pasca menerima audiensi dari ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang direlokasi dari pertokoan Jalan Siliwangi dan kompleks Taman Kota Kuningan, Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy, langsung melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi Puspa Siliwangi hingga Taman Kota Kuningan.
Sidak ini dilakukan jajaran DPRD Kuningan untuk mengetahui kondisi sebenarnya yang terjadi di lapangan terkait nasib para PKL setelah direlokasi. Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy, juga ingin mendengar langsung testimoni dari para pedagang di lapangan mengenai kondisi terkini.
Zul, sapaan akrab Ketua DPRD Kuningan, bersama wakil ketua, Kokom Komariah, dan anggota DPRD Kuningan, Deki Zaenal Mutaqin serta Susanto, memulai sidak mereka dari Puspa Siliwangi.
Mereka kemudian melanjutkan ke Pertokoan Siliwangi, Puspa Langlangbuana, dan terakhir ke Taman Kota Kuningan.Selama sidak, rombongan DPRD melihat langsung kondisi kios para PKL, termasuk fasilitas di sekitar tempat relokasi. Mereka juga menanyai sejumlah pedagang terkait kondisi usaha mereka pasca direlokasi ke tempat baru.
FAKTA 1: Kios yang Sempit dan Tidak Nyaman
“Saya melihat kondisi kenyamanan untuk berbelanja maupun berdagang di sini memang sudah tidak nyaman. Satu kios diisi dua gerobak, ini jelas tidak nyaman untuk pedagang,” ungkap Zul di sela-sela sidak.
Kondisi yang sempit ini, lanjut Zul, juga membuat konsumen tidak nyaman karena tempat duduk yang tersedia sangat terbatas.
FAKTA 2: Penurunan Omzet Pedagang
Setelah berkomunikasi dengan beberapa pedagang, Zul menemukan fakta bahwa omzet penjualan mereka turun drastis pasca relokasi.
“Jangankan untuk menabung dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarga, untuk ongkos dari rumah ke tempat usaha saja sering tidak terpenuhi,” tegas Zul.
FAKTA 3: Kondisi Usaha di Pertokoan Siliwangi
Di lokasi Puspa Siliwangi, rombongan DPRD Kuningan juga meninjau kondisi usaha di pertokoan Jalan Siliwangi yang kini bebas dari PKL dan parkir.
Dalam komunikasi dengan sejumlah pemilik toko, terungkap bahwa mereka pun mengalami penurunan omzet penjualan pasca penataan pertokoan ini.
Seorang pemilik toko perhiasan mengaku mengalami penurunan omzet hingga 70 persen.
“Kami tidak masalah dengan adanya parkir dan PKL di depan toko, asalkan mereka bisa menjaga kebersihan. Keberadaan mereka justru membuat lingkungan toko kami lebih ramai dan meningkatkan kunjungan pembeli,” ujar seorang pemilik toko perhiasan.
FAKTA 4: Puspa Langlangbuana yang Paling Sepi
Saat meninjau Puspa Langlangbuana di bawah pertokoan Jalan Siliwangi, rombongan DPRD Kuningan menemukan bahwa lokasi ini sangat sepi pengunjung. Hampir semua pedagang di sana mengeluhkan penjualan yang nyaris nol.
Seorang pedagang makanan dan pedagang kacamata mengaku belum melayani pembeli satu pun sejak pagi. Banyak lapak pedagang yang tutup diduga akibat tidak adanya pembeli.
FAKTA 5: PKL yang Belum Mendapat Kios Relokasi
Di Taman Kota, rombongan DPRD Kuningan mendapati sejumlah pedagang yang belum mendapatkan kios penempatan baru. Mereka mengaku belum memperoleh tempat berjualan baru setelah terdampak larangan berjualan di lokasi lama.
“Kami berharap pemerintah segera menindaklanjuti keluhan kami dan memberikan solusi terbaik agar kami bisa terus berusaha dan memenuhi kebutuhan keluarga,” ujar salah satu pedagang yang belum mendapatkan kios. (NARS)