Survei Risetindo Barometer, Yanuar Prihatin Menang di Elektabilitas, M Ridho Suganda Menang di Popularitas
KUNINGAN – Hasil survei terbaru yang dirilis oleh Risetindo Barometer menunjukkan dinamika menarik dalam persaingan pemilihan Bupati Kuningan 2024. Survei yang dilakukan pada 8-11 September 2024 ini mengungkapkan bahwa dari sisi elektabilitas, Cabup Yanuar Prihatin berada di posisi teratas, sementara M. Ridho Suganda unggul dalam hal popularitas.
Menurut Direktur Eksekutif Risetindo Barometer, Asep Saepudin, survei ini melibatkan 600 responden yang tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Kuningan. Penelitian menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 4 persen.
“Hasil survei menunjukkan bahwa elektabilitas Yanuar Prihatin unggul dengan 40,3 persen, sedangkan M. Ridho Suganda menempati posisi kedua dengan 37,0 persen,” kata Asep.
Sedangkan untuk elektabilitas Cabup Dian Rachmat Yanuar, dari hasil survei ini adalah 7 persen.
Angka elektabilitas Cabup ini didapatkan dari jawaban pertanyaan yang diajukan kepada semua responden, jika Pilkada Kuningan digelar hari ini siapa yang akan mereka pilih.
Asep menambahkan, meskipun elektabilitas Yanuar lebih tinggi, Ridho unggul dalam popularitas (lebih dikenal responden) dengan angka 88,3 persen, sementara Yanuar berada di angka 84,0 persen.
Sedangkan Cabup Dian Rachmat Yanuar memiliki angka dikenal responden sebesar 61 persen. Sejumlah responden mengaku mengenal ketiga Cabup Kuningan ini karena benar-benar kenal atau pernah mendengar atau pernah melihat di baliho atau pernah bertemu secara langsung atau pernah membaca atau menonton di berita / media sosial (medsos).
Lebih lanjut, Asep menjelaskan bahwa popularitas tidak selalu berbanding lurus dengan elektabilitas.
“Popularitas Ridho yang tinggi belum tentu langsung diterjemahkan ke dalam pilihan suara. Banyak faktor yang memengaruhi elektabilitas, termasuk strategi kampanye, program yang ditawarkan, dan persepsi masyarakat terhadap kandidat,” ujar Asep.
Asep juga menekankan bahwa dengan masih adanya waktu hingga pemilihan, peta elektoral ini bisa berubah.
“Masih ada ruang bagi kedua kandidat untuk memperkuat elektabilitas mereka. Keduanya memiliki peluang yang seimbang, tergantung bagaimana mereka memanfaatkan sisa waktu kampanye,” pungkasnya.
Survei Risetindo Barometer ini menyasar responden dengan jenis kelamin berimbang 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan. Responden tersebut tersebar di 90,5 persen pedesaan dan 9,5 persen kelurahan. (Nars)