Teatrikal “Hajatan Kursi” Mahasiswa Uniku, Kritik Pedas untuk Pemerintah Daerah Kuningan
KUNINGAN – Karnaval Budaya Hari Jadi ke-526 Kuningan yang digelar pada Ahad (25/08/2024) menjadi panggung penyampaian pesan kritis dari ratusan mahasiswa Universitas Kuningan (Uniku). Dalam karnaval yang meriah kali ini Uniku menampilkan sebuah pertunjukan teatrikal bertajuk “Hajatan Kursi”, yang menyampaikan kritik pedas terhadap kinerja pemerintah daerah Kabupaten Kuningan.
Teatrikal “Hajatan Kursi” mengemas kritik terhadap berbagai persoalan yang dihadapi Kabupaten Kuningan, mulai dari isu pendidikan, lingkungan hidup, hingga penyelenggaraan acara besar seperti Karnaval Artis Stasiun Televisi dan Tour de Linggarjati.
Tak ketinggalan, masalah tunda bayar atau utang pemerintah daerah juga menjadi sorotan dalam pertunjukan yang disaksikan langsung oleh PJ Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat, beserta sejumlah pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Pemkab Kuningan.
Dalam penampilannya, ratusan mahasiswa Uniku mengenakan topeng wajah tikus, simbol yang sering digunakan untuk menggambarkan korupsi atau perilaku yang tidak jujur.
Sebagian dari mereka membawa kursi di punggung, melambangkan ambisi jabatan yang seringkali menjadi prioritas utama dalam pemerintahan.
Dua mahasiswa berdiri di atas mobil komando, menyampaikan narasi dan orasi yang dikemas dalam bentuk sindiran tajam terhadap kondisi daerah saat ini.
Pesan-pesan yang disampaikan mencerminkan kekecewaan mereka terhadap berbagai kebijakan yang dianggap tidak memihak kepada masyarakat dan hanya menguntungkan segelintir pihak.
Teatrikal ini juga mengingatkan masyarakat Kabupaten Kuningan untuk lebih bijak dalam memilih pemimpin pada Pilkada mendatang.
Mereka menegaskan bahwa pemimpin yang akan terpilih nanti harus mampu memperbaiki sektor-sektor penting seperti pendidikan, lingkungan hidup, dan menyelesaikan masalah utang pemerintah daerah.
“Pemenang kursi nanti harus bisa memperbaiki sektor pendidikan, lingkungan, dan bayar utang,” tegas salah satu orator dalam pertunjukan tersebut.
Mahasiswa Uniku juga menekankan bahwa Pilkada Kuningan seharusnya tidak menjadi ajang obral janji kosong dan pencitraan yang hanya hadir di baliho, spanduk, serta konten media sosial.
Mereka berharap masyarakat Kuningan lebih cermat dan kritis dalam menilai para calon pemimpin, agar tidak terjebak dalam janji-janji manis yang tidak terealisasi.
Penampilan teatrikal “Hajatan Kursi” ini berhasil menarik perhatian penonton dan menjadi salah satu sorotan utama dalam Karnaval Budaya Hari Jadi ke-526 Kuningan. (Nars)