Update Gempa Kuningan: BPBD Kuningan Belum Pastikan Getaran Gempa Bumi Akibat Aktivitas Sesar Baribis
KUNINGAN – Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, mengungkapkan bahwa pihaknya belum bisa memastikan apakah getaran gempa bumi yang terjadi pada Kamis (25/07/2024) pagi dan sore diakibatkan oleh aktivitas Sesar Baribis.
“Untuk memastikan gempa ini akibat aktivitas Sesar Baribis atau bukan, baru bisa diidentifikasi jika kekuatan getarannya lebih besar,” ujar Indra Bayu Permana saat dikonfirmasi Kamis malam di kantornya.
Indra menjelaskan bahwa kewenangan untuk memastikan aktivitas Sesar Baribis atau sesar lainnya, ada di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Saat ini, BPBD Kuningan masih melakukan pendataan dan inventarisasi terhadap titik-titik yang terdampak serta mengevaluasi apakah ada kebutuhan bantuan segera,” ujarnya.
Hingga pukul 19:00 WIB, sebut IBE, sapaannya, hanya mendapat laporan dari empat titik kerusakan bangunan dengan skala ringan dan sedang.
Pusdalops BPBD Kuningan mencatat empat titik kerusakan tersebut meliputi tiga rumah di Desa Kasturi, Kelurahan Purwawinangun, dan Desa Jagara, serta satu fasilitas umum berupa masjid di Desa Kertawirama.
Setelah berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Gunung Ciremai, Indra Bayu memastikan bahwa getaran gempa tidak memicu aktivitas vulkanik di Gunung Ciremai.
“Keterangan dari BMKG menunjukkan tidak ada gempa susulan hingga Kamis malam,” tandasnya.
Sebagai informasi, pada Kamis (25/07/2024), wilayah Kabupaten Kuningan diguncang dua kali getaran gempa bumi. Getaran pertama terjadi pada pukul 04:02 WIB dengan kekuatan M 3,8, berpusat 3 km Tenggara Kabupaten Kuningan pada kedalaman 6 km.
Sementara itu, gempa kedua terjadi pada pukul 17:36 WIB dengan kekuatan M 4,1, berpusat 1 km Tenggara Kabupaten Kuningan pada kedalaman 5 km.BPBD Kabupaten Kuningan terus memantau situasi dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat.
Indra Bayu Permana mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan. Jika ada informasi penting, segera laporkan kepada pihak berwenang,” pungkas Indra. (NARS)