Update Hari Ketiga, Upaya Pencarian Pengendara Motor yang Diduga Tertimbun Longsor Jalan Nasional Kuningan – Cikijing
MAJALENGKA – Upaya pencarian korban yang diduga tertimbun longsor ruas Jalan Nasional Kuningan – Majalengka, di Blok Cipadung, Desa Sindangpanji, Kecamatan Cikijing, pada hari ketiga, Senin (25/03/2024), masih belum mendapatkan hasil.
Pencarian korban akan dilakukan kembali pada Selasa (26/03) besok pagi oleh tim gabungan dari BPBD Majalengka, BPBD Kuningan, TNI-Polri, Satpol PP Kabupaten Majalengka, Damkar Kabupaten Majalengka dan relawan.
Upaya pencarian korban yang diketahui bernama Ohidin (52 tahun), warga Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka ini, baru bisa menemukan sejumlah barang milik korban berupa sepeda motor jenis Yamaha Jupiter dengan nomor polisi E 4026 WQ, sebuah helm, dan sandal.
Kapolres Majalengka, AKBP Indra Novianto, menyatakan bahwa pihak keluarga, terutama istri korban, menganggap kejadian ini sebagai musibah dan takdir dari Allah SWT.
Namun semua pihak berharap agar bisa menemukan korban dalam keadaan selamat, meski peristiwa longsor yang diduga menimpa korban terjadi pada tiga pekan lalu (5 Maret 2024).
Sebelumnya, pihak keluarga korban, dijelaskan Kapolres Majalengka melaporkan hilang kontak komunikasi dengan korban bersamaan dengan waktu terjadinya longsor di Blok Cipadung Desa Sindangpanji Kecamatan Cikijing.
“Laporan resmi atas kehilangan OHIDIN Bin AHMAD masuk pada hari Rabu, tanggal 6 Maret 2024, dengan nomor LP-OH/01/III/2024/Polsek Cingambul, setelah keluarganya menghubungi pihak berwenang,” terang Kapolres.
Pihak keluarga menyampaikan bahwa korban pada hari Selasa (05/03) berangkat ke wilayah Kabupaten Kuningan untuk bekerja dengan menggunakan sepeda motor yang ditemukan tertimbun longsor tersebut.
Pada komunikasi terakhir dengan pihak keluarga, sekira pukul 18:05 WIB, Ohidin mengatakan hendak pulang ke rumahnya di Cingambul.
Namun, bersamaan dengan peristiwa terjadinya longsor di jalan nasional Kuningan – Majalengka ini, sejak saat itu, pihak keluarga tidak bisa menghubungi korban hingga hari ini. (Nars)