Waspada! Penipuan Modus Terbaru di WhatsApp, Gunakan Foto Profil Pejabat Hingga Undangan PPS Pemilu 2024
Waspada! Penipuan Modus Terbaru di WhatsApp, Gunakan Foto Profil Pejabat Hingga Undangan PPS Pemilu 2024
KUNINGAN – Perkembangan teknologi seringkali disalahgunakan untuk tujuan penipuan, dan kini muncul modus baru yang berpotensi merugikan melalui platform WhatsApp.
Diantara modus yang digunakan para pelaku kejahatan saat ini adalah sudah berani menggunakan foto profil pejabat dan mengikuti tren yang sedang terjadi, seperti memanfaatkan isu Pemilu dengan menyebar undangan Panitia Pemilihan Suara (PPS) untuk Pemilu 2024 dalam bentuk PDF fiktif.
Seorang pegiat teknologi informasi di Kabupaten Kuningan, Asep Mahpudin, mengungkapkan, pelaku penipuan melalui platform WhatsApp saat ini bermodus menggunakan foto profil pejabat atau tokoh yang dihormati dalam komunitas, dengan maksud agar pesannya terlihat lebih meyakinkan.
” Selain itu, mereka juga memanfaatkan isu Pemilu 2024 dengan menyebar undangan PPS Pemilu 2024 sebagai alat untuk mengelabui korban,” ungkap pria yang juga menjabat Ketua Relawan TIK Kabupaten Kuningan ini.
Modus baru ini, imbuhnya, merupakan ancaman serius, karena melibatkan identitas pejabat dan materi kepemiluan yang bisa merusak citra penyelenggara Pemilu 2024.
Diterangkan Asep, Pelaku penipuan tersebut biasanya mengirimkan pesan melalui WhatsApp kepada korban dengan menyertakan undangan palsu atau permintaan tertentu yang mengarah pada tindakan penipuan, termasuk meminta transfer uang atau informasi pribadi yang sensitif.
Pada kenyataannya, KPU hingga hari ini tidak akan pernah mengirimkan undangan atau meminta informasi sensitif melalui WhatsApp atau media sosial lainnya.
“Oleh karena itu masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak terpancing oleh modus penipuan semacam ini,” ungkapnya.
Masyarakat diminta untuk lebih waspada dan skeptis terhadap pesan yang tidak diharapkan yang meminta informasi pribadi atau melakukan permintaan keuangan melalui platform WhatsApp. Jika menghadapi situasi yang mencurigakan atau meragukan, segera laporkan ke pihak berwajib atau pihak terkait untuk tindakan lebih lanjut.
Sebagai pengamat dalam bidang Teknologi Informasi, Asep menghimbau para pengguna WhatsApp maupun platform media sosial lainnya agar bisa menjaga privasi data-data pribadi, seperti nomor telepon, alamat, nomor KTP, nomor NPWP, rekening bank dan lainnya.
“Selalu update informasi dan jangan malas untuk bertanya serta membaca berita-berita media mainstream yang terpercaya,” ungkapnya. (Nars)