KUNINGAN – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, mengonfirmasi bahwa Tim SAR Gabungan telah melanjutkan proses evakuasi mayat tanpa identitas di Puncak Gunung Ciremai, Jumat (31/10/2025) pagi. 
Menurutnya, evakuasi akan dilakukan secara estafet setelah tim utama sempat terhenti semalam akibat cuaca buruk.
- Ini 10 Fakta Kunci Penemuan Mayat di Puncak Ciremai, Dari Identifikasi Hingga Evakuasi Dramatis
- Evakuasi Mayat dari Puncak Ciremai Selesai Pukul 23.00 WIB, Ini Penjelasan Kapolres Kuningan
- Misteri Mayat Puncak Ciremai Terungkap, Korban Warga Sangkanmulya Cigandamekar yang Hilang Sebulan
- Satu Rumah dan Saung di Desa Darma Kuningan Juga Rusak Diterjang Angin Kencang
- Angin Kencang Terjang Desa Subang Kuningan, 11 Rumah Warga dan Fasilitas Umum Rusak
Indra Bayu menjelaskan, berdasarkan laporan situasi terbaru (Jumat, 08:00 WIB), tim evakuasi utama yang bertugas menuju lokasi penemuan mayat terpaksa menghentikan perjalanan pada Kamis malam.
“Berdasarkan laporan yang kami terima, pada Kamis (30/10) pukul 21.00 WIB, tim evakuasi memutuskan beristirahat dan mendirikan kamp di Pos Batu Lingga,” ujar Indra Bayu, Jumat pagi.
Ia menjelaskan, keputusan itu diambil karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan. “Kondisi tim dipastikan aman,” tambahnya.
Setelah beristirahat semalam, lanjut Indra, tim kembali bergerak pada pagi hari ini.”Pukul 06.29 WIB tadi, tim evakuasi telah melanjutkan perjalanan dari Batu Lingga menuju TKP. Fokus pertama adalah untuk proses pembungkusan mayat, yang kemudian akan dilanjutkan evakuasi secara bertahap atau estafet,” terangnya.
Untuk mendukung metode estafet tersebut, puluhan personel gabungan telah disiagakan di berbagai pos pendakian. Indra merinci, operasi kemanusiaan ini melibatkan puluhan personel dari berbagai unsur, termasuk Polri, TNI, Balai TNGC, BPBD, AKAR, VR, Relawan Kuningan, serta PPGC dari jalur Linggarjati, Linggasana, dan Palutungan.

”Personel telah siaga di berbagai titik, mulai dari Pos Pangasinan, Sanggabuana, Batu Lingga, Pos Bapa Tere, Pos Bingbing, hingga Cibunar dan Pos Kaula Kopi,” jelasnya.
Indra juga menyebutkan bahwa tim di lapangan saat ini masih membutuhkan dukungan untuk memperlancar proses evakuasi jenazah dari puncak.”Kebutuhan mendesak di lapangan adalah tambahan tim bantuan evakuasi untuk proses estafet dan tim untuk dukungan logistik (dorlog),” sebut IBE, sapaannya. (Nars)











