KUNINGAN – Puluhan pelajar SMP dan SMA memadati kawasan Gunung Tilu pada Sabtu (23/23/2025) untuk mengikuti kegiatan Mini Ecoeduforestry yang diselenggarakan oleh PPK Ormawa Mahasiswa Pecinta Alam (Mahakupala).
Acara ini diikuti oleh 41 pelajar yang datang dengan semangat tinggi untuk belajar langsung mengenai pentingnya konservasi hutan.
- Tak Hanya Rumah, Sumber Pencaharian Keluarga di Karangkamulyan Turut Ludes Dilalap Api
- Arief Komara Pimpin FOBI Kuningan, Targetkan Barongsai Jadi Cabor Prestasi Bawa Harum Kuningan
- Lolos Porprov, Wushu Kuningan Siapkan Atlet Sepuluh Bulan Demi Rebut Emas
- Rotasi Jabatan di Korem 063/SGJ, Danrem: Jadilah Ksatria Pelindung Rakyat di Tanah Wali
- Profil Dandim 0615/Kuningan Letkol Hafda Prima Agung: Lulusan Sesko Prancis dengan Penugasan di 5 Negara
Sejak pagi, para peserta menerima pembekalan mengenai fungsi hutan dan peran penting pohon sebagai penyedia oksigen. Setelah itu, mereka diajak melakukan kegiatan inti, yaitu penanaman pohon di area rehabilitasi yang telah dipetakan di kawasan Gunung Tilu.
Selain praktik menanam, para pelajar juga mengikuti sesi edukasi yang disampaikan secara interaktif, sehingga mereka lebih mudah memahami isu-isu lingkungan.
“Pengalaman ini sangat berkesan karena memberikan pengetahuan baru yang tidak kami dapatkan di sekolah,” aku beberapa pelajar.
Ketua PPK Ormawa Mahakupala menekankan bahwa kegiatan ini adalah langkah penting untuk menanamkan kepedulian lingkungan sejak dini. “Melalui kegiatan ini, kami tidak hanya menanam pohon, tetapi juga menanamkan kesadaran kepada generasi muda agar kelak mereka bisa meneruskan perjuangan menjaga alam,” jelasnya.
Kegiatan ini juga mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat. Warga menilai kolaborasi antara mahasiswa dan pelajar ini mampu mempererat hubungan antara dunia pendidikan dan lingkungan sekitar.
Mereka berharap kegiatan serupa dapat rutin diadakan agar manfaatnya terasa dalam jangka panjang.
Dengan suksesnya Mini Ecoeduforestry, Mahakupala berharap rasa cinta lingkungan di kalangan generasi muda dapat menjadi modal sosial utama dalam menjaga kelestarian hutan Gunung Tilu, yang selama ini berperan vital sebagai daerah resapan air dan habitat keanekaragaman hayati. (Nars)