KUNINGAN – Proses evakuasi dramatis jenazah pria yang ditemukan di Puncak Gunung Ciremai, jalur Linggajati, akhirnya tuntas pada Jumat (31/10/2025) malam. Identitas korban, yang awalnya misterius, kini telah terkonfirmasi.
Peristiwa ini menyisakan sejumlah fakta penting, mulai dari kronologi penemuan, proses identifikasi, hingga tantangan evakuasi yang dihadapi Tim SAR Gabungan.
- Program MBG di Purwawinangun Pastikan Gizi Seimbang untuk Balita dan Ibu Hamil
- Ini 10 Fakta Kunci Penemuan Mayat di Puncak Ciremai, Dari Identifikasi Hingga Evakuasi Dramatis
- Evakuasi Mayat dari Puncak Ciremai Selesai Pukul 23.00 WIB, Ini Penjelasan Kapolres Kuningan
- Misteri Mayat Puncak Ciremai Terungkap, Korban Warga Sangkanmulya Cigandamekar yang Hilang Sebulan
- Satu Rumah dan Saung di Desa Darma Kuningan Juga Rusak Diterjang Angin Kencang
Berikut adalah 10 fakta penting yang terangkum dalam peristiwa penemuan mayat di Puncak Gunung Ciremai:
1. Evakuasi Selesai Jumat Pukul 23.00 WIB
Kapolres Kuningan, AKBP M. Ali Akbar, mengonfirmasi bahwa Tim SAR Gabungan berhasil membawa jenazah turun ke basecamp Linggajati pada Jumat malam sekitar pukul 23.00 WIB, setelah operasi kemanusiaan yang berlangsung selama tiga hari.
2. Identitas Korban Terkonfirmasi: Urip Masurip
Misteri mayat tanpa identitas akhirnya terpecahkan. Korban dipastikan adalah Urip Masurip (41), seorang warga RT 1 RW 1, Dusun 1 Citelang, Desa Sangkanmulya, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan.
3. Identifikasi Ilmiah Melalui Sidik Jari
Selain pengakuan keluarga, Kapolres Kuningan menegaskan identitas korban dikuatkan secara ilmiah. “Yang paling penting adalah hasil pemeriksaan sidik jari, (yang) identik dengan punya korban,” tegas AKBP M. Ali Akbar.
4. Ditemukan Pertama Kali oleh Tim Patroli TNGC
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh Tim Smart Patrol Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) pada Rabu (29/10/2025) sekitar pukul 15.35 WIB. Tim menemukan korban saat melakukan patroli rutin di kawasan puncak di jalur Utara (Linggajati).
5. Lokasi dan Kondisi Penemuan
Korban ditemukan 200 meter di arah utara Puncak Linggajati. Saat ditemukan, kondisi jenazah sudah membusuk, mengenakan celana pendek (telanjang dada), dan diperkirakan telah meninggal dunia sekitar satu minggu atau lebih.
6. Korban Hilang Selama Sebulan
Menurut keterangan sepupu korban, Jaenudin, Urip Masurip telah meninggalkan rumah dan tidak ada kabar selama sebulan terakhir. Pihak keluarga bahkan telah membuat laporan kehilangan ke Polsek setempat pada 7 Oktober 2025.
7. Dikenali Keluarga dari Pakaian dan Ciri Fisik
Pihak keluarga mengenali jenazah dari foto-foto barang bukti yang tersebar, yakni sehelai sarung dan baju seperti jas biru yang ditemukan di lokasi. Ciri fisik berupa bekas luka di tangan kanan korban juga memperkuat keyakinan keluarga.
8. Evakuasi Terkendala Cuaca Ekstrem
Proses evakuasi memakan waktu lama karena terkendala cuaca buruk. Pada Kamis malam, tim evakuasi utama terpaksa berhenti dan berkemah di Pos Batu Lingga akibat hujan deras dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan.
9. Keluarga Menolak Otopsi
Setelah jenazah berhasil dievakuasi dan diidentifikasi oleh Tim Inafis Polres Kuningan serta keluarga, jenazah langsung diserahkan. Kapolres Kuningan menyatakan pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah.
10. Jalur Pendakian Linggajati Ditutup Sementara
Sebagai dampak dari penemuan dan proses evakuasi-investigasi, Balai TNGC secara resmi menutup total aktivitas pendakian di Jalur Linggajati mulai 30 Oktober hingga 6 November 2025. Pendaki yang telah memesan diminta untuk menjadwal ulang pendakian mereka.
Menurut rencana, pendakian Gunung Ciremai melalui Jalur Pendakian Linggajati ini akan dibuka kembali mulai tanggal 7 November 2025. (Nars)










