KUNINGAN – Anggota Komisi 2 DPRD Kabupaten Kuningan, Sri Laelasari, menyampaikan optimismenya terhadap capaian produksi gabah di Kabupaten Kuningan. Ia juga mendorong para petani untuk menjual hasil panennya kepada Bulog agar ketersediaan beras tetap terjaga sepanjang tahun.
Hal itu disampaikan Sri Laelasari usai menghadiri kegiatan panen raya yang dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto di Kacamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka, pada Senin (7/4/2025) kemarin. Panen Raya ini digelar serentak di 157 kabupaten, termasuk di Majalengka dan di 14 Provinsi se-Indonesia.
- BP Taskin RI Luncurkan Pilot Program Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Kuningan
- Agenda Kepala BP Taskin RI Budiman Sudjatmiko ke Kabupaten Kuningan, Trigger Turunkan Angka Kemiskinan?
- Wow! Anggaran Pengadaan Layar Interaktif DPRD Kuningan Capai Rp3,2 Miliar, Lebih Besar dari Mobil Dinas
- Diskanak Kuningan Imbau Peternak Waspada, Dugaan Serangan Macan Terhadap Ternak Masih Diselidiki
- Kabar Baik! Wanita Hamil 6 Bulan yang Hilang di Desa Linggajati Ditemukan
“Semoga dengan adanya acara panen raya yang dihadiri Pak Presiden ini bisa menjadi semangat baru dan motivasi bagi para petani. Saya akan terus mengawal program ketahanan pangan, karena ini merupakan program prioritas pemerintah,” ujar Sri, Senin (8/4/2025).
Ia mengungkapkan, hingga saat ini capaian produksi gabah di Kabupaten Kuningan telah mencapai 38,6 persen dari target yang ditetapkan pemerintah. Capaian tersebut dinilainya cukup menggembirakan, dan diprediksi akan terus meningkat hingga akhir April atau awal Mei.
“Kalau melihat tren dan kondisi saat ini, saya optimistis capaian produksi gabah kita bisa mencapai 100 persen dari target hingga awal Mei nanti,” kata legislator dari Fraksi Gerindra tersebut.

Sri Laelasari juga berharap agar para petani menjual gabahnya ke Bulog dengan harga GKP (Gabah Kering Panen) sesuai ketetapan pemerintah, yakni Rp6.500 per kilogram. Hal ini penting untuk memastikan ketersediaan beras di Kabupaten Kuningan tetap terjaga dan terhindar dari risiko surplus yang tidak terserap dengan baik.

“Saya berharap para petani mau menjual gabah ke Bulog agar distribusi dan stok beras tetap aman. Sebagai wakil rakyat di Komisi 2, saya berkepentingan untuk terus memantau ketersediaan beras agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi sepanjang tahun,” tegasnya. (NARS)