KUNINGAN – Bertepatan dengan peringatan Hari Desa 2024 dan menjelang Hari BUMDes Tingkat Nasional pada 2 Februari 2025, Dewan Pembina DPD Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kabupaten Kuningan, Sri Laelasari, menegaskan pentingnya mempermudah distribusi pupuk bersubsidi bagi petani.
Hal tersebut disampaikan dalam acara bertajuk “Peluang dan Tantangan BUMDes serta BUMDesMa Menyongsong 2025” yang digelar di Zamzam Pool, Kecamatan Jalaksana, Rabu (15/1/2025).
“Kegiatan ini memiliki potensi besar untuk berkolaborasi dalam memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani. Penguatan sinergi antar pihak terkait sangat diperlukan untuk menciptakan sistem pertanian yang lebih baik,” ujarnya.
- Polres Kuningan Ungkap Tujuh Kasus Narkoba, Barang Bukti Mulai Sabu Hingga Ganja
- Panen Jagung di Desa Cimulya: Pencapaian Target Ketahanan Pangan Kabupaten Kuningan Melalui Sinergitas Lintas Sektoral
- Instruksi Presiden Soal Efisiensi Anggaran, Sektor Perhotelan dan Resto di Kuningan Terpukul
- Waspada, Bahaya Mikroplastik Bisa Masuk ke Otak Manusia: Penelitian Ungkap Begini
- BUMDes Talagasari Resmi Dilantik, Fokus pada Pengelolaan Sampah dan Ketahanan Pangan
Sebagai anggota Komisi 2 DPRD Kabupaten Kuningan dari Fraksi Partai Gerindra, Sri Laelasari menegaskan komitmennya dalam mengawasi distribusi pupuk bersubsidi agar tepat sasaran dan tidak menyulitkan petani.
Menurutnya, peran BUMDes harus terus dioptimalkan untuk mendukung pertanian dan pengembangan ekonomi masyarakat desa. “BUMDes tidak hanya bergerak di sektor usaha, tetapi juga dapat berperan menyediakan kebutuhan petani, termasuk pupuk bersubsidi,” tambahnya.

Sri juga menyoroti pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, BUMDes, dan pihak swasta, guna mendukung ketahanan pangan dan menyukseskan program Indonesia Emas yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
“Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Kuningan terus berupaya bersinergi dengan pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan untuk menciptakan program konkret yang berdampak langsung pada kesejahteraan petani,” jelasnya. (Nars)