KUNINGAN, – Bencana angin kencang melanda dua dusun di Desa Subang, Kecamatan Subang, Kabupaten Kuningan, pada Jumat (31/10/2025) sore. Akibat insiden ini, sebelas rumah warga dan sejumlah fasilitas umum dilaporkan mengalami kerusakan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyatakan tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.
- Ini 10 Fakta Kunci Penemuan Mayat di Puncak Ciremai, Dari Identifikasi Hingga Evakuasi Dramatis
- Evakuasi Mayat dari Puncak Ciremai Selesai Pukul 23.00 WIB, Ini Penjelasan Kapolres Kuningan
- Misteri Mayat Puncak Ciremai Terungkap, Korban Warga Sangkanmulya Cigandamekar yang Hilang Sebulan
- Satu Rumah dan Saung di Desa Darma Kuningan Juga Rusak Diterjang Angin Kencang
- Angin Kencang Terjang Desa Subang Kuningan, 11 Rumah Warga dan Fasilitas Umum Rusak
“Kami menerima laporan kejadian angin kencang di Desa Subang sore tadi. Alhamdulillah, laporan sementara tidak ada korban jiwa,” ujar Indra Bayu saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler, Jumat petang.
Indra menjelaskan, kronologi kejadian bermula sekitar pukul 14.50 WIB. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai hembusan angin kencang menerjang permukiman warga di Dusun Manis.
Berdasarkan data sementara yang diterima BPBD, kerusakan terjadi di tiga Rukun Tetangga (RT) yang berbeda.”Di RT 11 RW 03, lima rumah milik warga atas nama Muklas, Beruk, Idik, Nano, dan Sahud mengalami kerusakan pada bagian genteng yang terbawa angin,” rinci Indra.
Kerusakan serupa juga terjadi di RT 02 RW 01, menimpa lima rumah milik Hasam, Naseudin, Dadi, Sahrudin, dan Mas Adiharto, yang sebagian besar gentengnya beterbangan.Indra menambahkan, kerusakan yang cukup signifikan terjadi di RT 13 RW 03.
Satu rumah milik Uci (55) yang dihuni oleh lima jiwa, mengalami kerusakan berat.”Atap rumah korban yang terbuat dari asbes dan spandek terbang seluruhnya terbawa angin. Selain itu, dilaporkan pula tembok rumah mengalami keretakan,” jelasnya.
Selain merusak permukiman, angin kencang juga berdampak pada fasilitas umum. “Beberapa tiang lampu penerangan jalan dilaporkan miring akibat tidak kuat menahan hembusan angin,” tambah Indra.
Lebih lanjut, Indra menyatakan bahwa penanganan darurat langsung dilakukan sesaat setelah kejadian. Warga bersama pemilik rumah bergotong royong membersihkan puing-puing material atap yang rusak.
“Saat ini penanganan di lokasi sedang dilakukan oleh warga. Pihak pemerintah desa juga telah berkoordinasi dengan kami (BPBD), aparat Kecamatan, TNI, dan Polri untuk assessment lebih lanjut,” pungkasnya. (Nars)











