KUNINGAN – Upaya pencarian terhadap dua bocah yang hanyut di dua lokasi berbeda di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, masih belum membuahkan hasil. Hingga Ahad petang (16/3/2025), tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Damkar, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat setempat terus berupaya menyisir aliran sungai.
Karena belum ada tanda-tanda keberadaan korban, pencarian akan kembali dilanjutkan pada Senin (17/3/2025).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, menyatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan tim untuk melakukan penyisiran di sepanjang aliran sungai.
- BP Taskin RI Luncurkan Pilot Program Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Kuningan
- Agenda Kepala BP Taskin RI Budiman Sudjatmiko ke Kabupaten Kuningan, Trigger Turunkan Angka Kemiskinan?
- Wow! Anggaran Pengadaan Layar Interaktif DPRD Kuningan Capai Rp3,2 Miliar, Lebih Besar dari Mobil Dinas
- Diskanak Kuningan Imbau Peternak Waspada, Dugaan Serangan Macan Terhadap Ternak Masih Diselidiki
- Kabar Baik! Wanita Hamil 6 Bulan yang Hilang di Desa Linggajati Ditemukan
Namun, untuk lokasi pertama, hingga pukul 17:00 WIB pencarian dilakukan sampai ke Desa Timbang Kecamatan Cigandamekar, mereka belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
“Kami sudah berupaya maksimal hari ini dengan melakukan penyisiran manual dan menggunakan alat bantu. Namun, hingga sore ini korban belum ditemukan. Besok pencarian akan kami lanjutkan dengan memperluas area pencarian,” ujar Indra Bayu, Ahad (16/3/2025).

Sementara, berdasarkan kronologi yang diterima Kuningan Religi, peristiwa pertama terjadi pada Sabtu siang (15/3/2025) sekitar pukul 12.30 WIB di anak Sungai Cikadongdong, Blok Wage, Desa Sadamantra, Kecamatan Jalaksana.
Korban bernama Akbar (10) tenggelam setelah tergelincir saat melintasi sungai bersama lima temannya. Diduga, arus yang cukup deras membuat korban terseret dan tidak bisa menyelamatkan diri.
Hingga hari kedua pencarian, korban belum ditemukan. Tim gabungan telah menyisir anak sungai dari titik korban tenggelam hingga tempat lainnya sejauh lebih dari 1 kilometer.
Sementara itu, kejadian kedua terjadi pada Ahad pagi (16/3/2025) sekira pukul 10.50 WIB di Jembatan Sungai Citaal, Dusun Cimanggang, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciwaru. Korban bernama Azka (12) juga dilaporkan hanyut saat berada di sekitar jembatan. Pencarian telah dilakukan oleh warga dan tim gabungan, namun hingga sore hari belum membuahkan hasil.

Indra Bayu mengungkapkan bahwa kondisi medan dan faktor cuaca juga mempengaruhi efektivitas pencarian. “Kami meminta masyarakat, terutama orang tua, untuk lebih waspada terhadap anak-anak yang bermain di sekitar sungai, terlebih saat musim hujan seperti sekarang. Kami juga mengimbau agar warga yang tinggal di dekat sungai meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir atau arus deras yang bisa membahayakan,” tambahnya.
Pihak BPBD Kuningan bersama tim gabungan akan kembali melanjutkan pencarian pada Senin pagi dengan strategi yang lebih luas, termasuk kemungkinan mendatangkan bantuan tambahan untuk mempercepat proses evakuasi. Hingga berita ini diturunkan, keluarga kedua korban masih menunggu dengan penuh harap agar anak mereka segera ditemukan.(NARS)