KUNINGAN – Jajaran PLN UP3 Cirebon menjalin silaturahmi dengan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kuningan, Rabu (20/11/2024), di Sekretariat PWI Kuningan, Jalan Raya Kedungarum. Pada pertemuan ini terjadi diskusi antara pihak PLN dan wartawan terkait berbagai isu pelayanan kelistrikan yang kerap menjadi perhatian masyarakat.
Di depan sejumlah wartawan, Manager PLN UP3 Cirebon, Imam Ahmadi, memaparkan sejumlah program dan kebijakan PLN dalam meningkatkan pelayanan kelistrikan kepada masyarakat. Salah satu poin utama yang dibahas adalah tarif sosial untuk rumah ibadah dan lembaga sosial.
- Khawatirkan Konflik di Manislor Terulang, Gamas: JAI Jangan Membangkang
- LSM Frontal Klarifikasi dan Mohon Maaf kepada Bupati Kuningan Terpilih Dian Rachmat Yanuar
- Satpol PP “Pawang ODGJ” di Kuningan, Yoyon Suryono, Raih Juara 1 ASN Berprestasi Jawa Barat 2024
- Memahami Peran KPU Kuningan dalam Partisipasi Pilkada
- Semakin Viral, Ayunan Raksasa di Kaki Gunung Ciremai Hanya ada di Destinasi Wisata Embun Sangga Langit
“PLN memberikan tarif rekening yang termurah untuk rumah ibadah dan lembaga sosial, sesuai keputusan Dirjen Tenaga Kerja,” ujar Imam.
Imam juga menjelaskan prosedur pengurusan balik nama rekening listrik. Untuk melakukan balik nama, pelanggan perlu memastikan sertifikat rumah sudah atas nama pemilik baru.
Proses selanjutnya bisa dilakukan dengan mendatangi kantor PLN, melunasi rekening berjalan, dan menunggu pengerjaan di bulan berikutnya.
“Biaya balik nama mencakup uang jaminan langganan untuk kWh lama. Namun, jika menggunakan token, tidak ada biaya tambahan,” jelasnya.
Sementara itu, untuk pengurusan pemasangan baru jaringan listrik juga dijelaskan Imam secara transparan. “Biaya untuk pasang baru bisa dilihat secara transparan di aplikasi PLN Mobile. Jika ada yang bicara mahal, atau masyarakat memiliki kebutuhan terkait ketenagalistrikan, silakan langsung menghubungi kantor PLN terdekat,” tambahnya.
Selain itu, terkait persoalan gangguan pada jaringan listrik, PLN memastikan selalu berupaya memperbaikinya secepat mungkin. Imam juga menyinggung persoalan korsleting atau arus pendek listrik yang sering terjadi.
Menurutnya, hal ini kerap dipicu oleh penggunaan alat listrik yang tidak sesuai standar. “Alat listrik yang tidak berkualitas dapat memicu arus pendek. Untuk MCB (Miniature Circuit Breaker) PLN sendiri, kami pastikan sudah sesuai standar SNI,” katanya.
Imam Ahmadi juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan aplikasi PLN Mobile sebagai solusi praktis dalam berbagai kebutuhan layanan kelistrikan.
“Melalui PLN Mobile, pelanggan dapat mengajukan permohonan pasang baru, melakukan pengaduan gangguan, membeli token listrik, hingga memantau penggunaan daya secara real-time,” jelasnya.
Aplikasi ini dapat diunduh secara gratis di platform Android dan iOS, sehingga memudahkan pelanggan mendapatkan informasi dan layanan PLN tanpa harus datang langsung ke kantor.
“Kami terus mengembangkan fitur PLN Mobile agar semakin lengkap dan memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan,” tambah Imam.
Di tempat sama, Ketua PWI Kuningan, Nunung Khazanah, menyampaikan apresiasi atas respon cepat PLN dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, termasuk dalam menangani berbagai permasalahan kelistrikan yang disampaikan melalui media.
“Kami melihat PLN sangat sigap dan cepat dalam merespon keluhan masyarakat, baik terkait gangguan listrik maupun kebutuhan lainnya. Ini tentu menjadi contoh pelayanan publik yang profesional. Kami berharap kolaborasi antara PLN dan PWI terus terjalin untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Nunung.
#PLNCirebon #Listrik #PelayananPLN #PWIKuningan #PLNMobile
