KUNINGAN – Petugas BKSDA Cirebon, Slamet, menyarankan pengusiran dan perondaan malam hari untuk menghadapi kemunculan macan tutul di Desa Tundagan, Kecamatan Hantara, Kabupaten Kuningan.
Diketahui, macan tutul tersebut telah memangsa dua ekor kambing milik warga dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
- PKS Kuningan Lantik Kepengurusan Baru DPC dan DPRa, Fokuskan Penyegaran dan Penguatan Kader
- LSM Frontal Soroti Pemborosan APBD Kuningan, Pengadaan Drone Dinilai Tak Prioritas
- Sudah 50 Siswa di Kuningan Daftar Program Pembinaan di Barak TNI
- Komponen PJU di Jalan Desa Balong Kuningan Raib, Dishub Laporkan ke Polisi
- Pasca Serangan Hewan Buas, Peternak di Cikondang Pilih Jual dan Pindahkan Kambing
“Hari ini belum bisa turun ke lapangan karena masih fokus menjaga kawasan, mungkin Senin lusa. Namun, kami sarankan warga untuk melakukan pengusiran dulu dengan bunyi-bunyian kentongan atau mercon untuk mengusir macan tutul,” kata Slamet.
Selain itu, jika upaya pengusiran ini tidak bisa menghalau macan tutul dari lingkungan warga, maka pihaknya akan melakukan upaya untuk menyimpan kotoran singa atau harimau di sekitar lokasi untuk mengusir macan tutul.
“Dari pengalaman kemunculan macan tutul beberapa bulan lalu di Desa Gunungmanik, kami menduga macan tutul yang muncul di Desa Tundagan ini adalah induk dan anaknya,” jelasnya.
Slamet juga menduga bahwa macan tutul besar sedang mengajar anaknya berburu. “Memang habitatnya di sana dari Ciniru, Hantara hingga Cimenga,” katanya.
Untuk mengantisipasi kemunculan macan tutul, Slamet menghimbau kepada kepala desa untuk menginstruksikan warga meronda di malam hari dan anak-anak tidak keluar malam hari.
“Kami berharap warga dapat lebih waspada dan berhati-hati dalam menghadapi situasi ini,” tambah Slamet.
Sebelumnya diberitakan, seekor macan tutul dilaporkan memangsa dua ekor kambing milik warga di Blok Pasir Mindi, Desa Tundagan, Kecamatan Hantara, Kabupaten Kuningan.
Peristiwa ini terjadi dalam dua waktu berbeda pada Rabu (16/4/2025) dan Jumat (18/4/2025) malam.Dua kambing yang menjadi korban merupakan milik Sutrisno, salah satu peternak setempat yang memiliki 16 ekor kambing.
Menurut keterangan aparat desa setempat, macan tersebut diduga memanfaatkan celah di kandang lalu naik ke atap untuk masuk ke dalam kandang. (NARS)