KUNINGAN – Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Organisasi Masyarakat Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Kuningan, Harnida Darius, menegaskan bahwa di usia ke-66 tahun, Pemuda Pancasila harus bisa merubah paradigma.
Ia mengimbau seluruh anggota untuk tidak lagi menggunakan seragam organisasi sebagai alat arogansi, melainkan untuk pengabdian dan membesarkan organisasi demi kemanfaatan masyarakat.
- Ini 10 Fakta Kunci Penemuan Mayat di Puncak Ciremai, Dari Identifikasi Hingga Evakuasi Dramatis
- Evakuasi Mayat dari Puncak Ciremai Selesai Pukul 23.00 WIB, Ini Penjelasan Kapolres Kuningan
- Misteri Mayat Puncak Ciremai Terungkap, Korban Warga Sangkanmulya Cigandamekar yang Hilang Sebulan
- Satu Rumah dan Saung di Desa Darma Kuningan Juga Rusak Diterjang Angin Kencang
- Angin Kencang Terjang Desa Subang Kuningan, 11 Rumah Warga dan Fasilitas Umum Rusak
Disampaikan Harnida, momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Pemuda Pancasila menjadi refleksi untuk lebih membaktikan diri kepada bangsa dan negara.
Sebagai salah satu organisasi kemasyarakatan pemuda tertua di Indonesia, PP dituntut memberikan bukti nyata di tengah masyarakat.”Di usia 66 tahun ini, kita harus bisa merubah paradigma. Memakai seragam loreng ini bukan lagi untuk arogansi, tapi bagaimana kita bisa menggunakan baju ini untuk membesarkan organisasi,” ujar Harnida, Kamis (30/10/2025).
Imbauan utamanya, lanjut Harnida, adalah agar anggota PP bisa menjaga masyarakat di lingkungannya masing-masing, khususnya di tingkat Ranting atau desa. “Keberadaan kita (PP) harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan diterima oleh masyarakat,” tegasnya.
Sebagai wujud pengabdian tersebut, Harnida menjelaskan bahwa MPC PP Kuningan akan menggelar acara puncak pada 1 November 2025. Acara dengan tema “Pemuda Pancasila Mengabdi untuk Bangsa dan Negara” ini akan diisi dengan berbagai kegiatan bakti sosial.
“Ini adalah hasil kerja sama semua elemen, dari Ranting, PAC, hingga MPC. Dari kita, oleh kita, dan untuk masyarakat,” jelasnya.
Rangkaian bakti sosial tersebut meliputi pasar murah, khitanan massal yang menargetkan sekitar 30 anak, serta santunan untuk 150 anak yatim.
Lebih jauh, Harnida juga memaparkan program pemberdayaan ekonomi hasil Musyawarah Besar (Mubes) PP yang akan segera diluncurkan, yakni program “Jam On” atau Jaringan Aset Ekonomi Masyarakat.
”Program ini fokus pada pemberdayaan masyarakat di tingkat Ranting. Nanti MPN (Majelis Pimpinan Nasional) bekerja sama dengan MPW Banten dan Jawa Barat akan membangun kandang ayam petelur, satu kandang 1.000 ekor, yang dikelola oleh Ranting,” paparnya.
Program yang juga mendukung program Astacita Presiden ini rencananya akan diluncurkan di Banten dan menunjukkan keseriusan PP dalam pemberdayaan anggota. (Nars)











