KUNINGAN – Kabupaten Kuningan menjadi salah satu daerah yang berperan penting dalam upaya swasembada pangan nasional. Pemerintah pusat mendorong percepatan luas tambah tanam (LTT) untuk memastikan tidak ada lahan yang menganggur, sehingga produksi beras dan jagung terus meningkat.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Dr. Yudi Sastro, SP., M.P., menyebutkan bahwa percepatan tanam menjadi kunci untuk mencapai target swasembada pada 2025.
- Tak Cukup Ngeluh di Medsos, Warga Kuningan Bisa Lapor Langsung ke Bupati via WhatsApp
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa Kuningan Hari ke-18 Ramadhan 2025
- Doa Hari ke-18 Ramadan: Memohon Berkah Sahur dan Cahaya Ilahi
- Cek Hasil Kelulusan SNBP 2025 untuk Seluruh PTN Melalui Link Ini
- Ketua LSM Frontal Desak Kejari Usut Dugaan Korupsi Dana Kesehatan di Kuningan
Kabupaten Kuningan memiliki potensi besar dalam mendukung produksi beras dan jagung dengan memanfaatkan lahan yang tersedia serta meningkatkan indeks pertanaman.“Presiden telah menargetkan swasembada untuk beras, jagung, gula, dan garam. Agar tercapai, lahan yang sudah panen harus segera diolah kembali dan ditanami, serta lahan yang belum produktif harus dimanfaatkan,” ujar Dr. Yudi.
Untuk merealisasikan hal tersebut, Kementerian Pertanian menerapkan lima strategi utama. Pertama, perbaikan infrastruktur irigasi guna memastikan pasokan air yang cukup bagi pertanian. Kedua, penyediaan benih unggul bersertifikat yang lebih tahan hama dan berumur pendek agar hasil panen lebih maksimal.

Strategi ketiga adalah penyaluran pupuk bersubsidi dengan sistem distribusi yang lebih mudah diakses petani. Keempat, peningkatan mekanisasi pertanian dengan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mempercepat proses tanam dan panen.
Terakhir, pemerintah menjamin harga jual hasil pertanian dengan menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 6.500/kg untuk gabah kering panen (GKP) dan Rp 5.500/kg untuk jagung.
Harga ini diharapkan memberikan kepastian pendapatan bagi petani serta menjaga stabilitas pasar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si, menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan indeks pertanaman dari rata-rata 2,5 menjadi 3 hingga 4 kali dalam setahun.
Dengan percepatan ini, petani bisa melakukan tanam dan panen lebih sering, sehingga produksi pangan di Kuningan semakin meningkat. (Nars)