KUNINGAN – Budidaya padi gogo mulai dikembangkan sebagai solusi menghadapi keterbatasan air dan meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Kuningan. Di Desa Setianegara, petani memanfaatkan lahan kering seluas 10 hektare untuk menanam padi gogo dengan sistem tumpang sari bersama kopi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si, menjelaskan bahwa padi gogo atau padi huma dapat tumbuh tanpa membutuhkan genangan air, sehingga cocok diterapkan di daerah dengan curah hujan terbatas.
- Apel Pagi Senin, Pemkab Kuningan Gelar Mutasi Jilid 2, Siapa Pejabatnya dan Akan Ditempatkan di Mana?
- Dugaan Malapraktik di RSUD Linggajati Kuningan, Orang Tua Bayi Meninggal Adukan ke Hotman Paris
- DKM Al-Ashri Kuningan Sukses Gelar Tadabbur Alam, Tingkatkan Syukur dan Kebersamaan di Cigowong
- Konsolidasi di Kuningan, Amir Mahpud: Gerindra Bidik Kemenangan 2029, Kuncinya SDM Unggul
- Jika Elon Carlan Mutasi Jadi Staf Ahli Bupati Kuningan Dinilai Cederai Meritokrasi
“Metode tumpang sari ini tidak hanya meningkatkan produktivitas lahan, tetapi juga membantu petani dalam diversifikasi hasil panen dan peningkatan pendapatan. Dengan kombinasi tanaman yang tepat, lahan bisa dimanfaatkan secara optimal tanpa perlu membuka kawasan baru,” ujarnya.
Selain itu, teknik ini memberikan manfaat tambahan seperti peningkatan kesuburan tanah, efisiensi penggunaan air, serta perlindungan dari erosi.

Menurut Dr. Wahyu, ekstensifikasi melalui Perluasan Areal Tanam padi gogo dapat menjadi strategi jangka panjang dalam menjaga stabilitas produksi beras, terutama di tengah tantangan perubahan iklim.
“Meskipun produktivitasnya lebih rendah dibanding padi sawah, padi gogo tetap menjadi andalan bagi masyarakat di daerah dengan keterbatasan air. Dengan budidaya yang semakin luas, diharapkan ketahanan pangan tetap terjaga,” tambahnya.
Padi gogo sendiri dikenal sebagai varietas yang mampu beradaptasi di lahan tadah hujan, lereng perbukitan, atau kawasan marginal lainnya. Dengan pemanfaatan teknologi pertanian yang tepat, padi gogo dapat menjadi salah satu solusi pertanian berkelanjutan di Kabupaten Kuningan. (Nars)