Pengelolaan Sampah Cerdas Libatkan Komunitas Ojol, Bestina Gelar Pelatihan Budidaya Maggot BSF

Jawa Barat Kuningan Lingkungan Parlemen

KUNINGAN – Upaya pengelolaan sampah organik kini semakin berkembang dengan inovasi budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF). Di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, komunitas ojek online (ojol) mendapat pelatihan khusus budidaya maggot melalui kolaborasi Yayasan Eka Nusa Satia dan Bestina Nyakola. Kegiatan ini juga dimotori langsung oleh Anggota Fraksi Gerindra DPRD Jawa Barat, Hj. Tina Wiryawati, dalam rangka memperingati HUT ke-17 Partai Gerindra.

Pelatihan ini tidak hanya bertujuan mengelola limbah organik, tetapi juga mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan. Menurut Hj. Tina Wiryawati, langkah ini sejalan dengan imbauan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, agar kader partai melakukan kegiatan bermanfaat bagi masyarakat.

“Saya ingin komunitas ojol tidak hanya mengandalkan penghasilan dari mengemudi, tetapi juga memanfaatkan peluang usaha dari rumah. Maggot memiliki banyak manfaat, baik sebagai pakan ternak, pupuk alami, maupun untuk mendukung ketahanan pangan,” ujar Tina, Senin (3/2).

Maggot BSF: Solusi Pengelolaan Sampah dan Ketahanan Pangan

Maggot, yang merupakan larva lalat BSF, dikenal mampu mengolah limbah organik rumah tangga menjadi sumber daya bernilai ekonomis. Tina menjelaskan bahwa komunitas ojol bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk membudidayakan maggot dan menggunakannya sebagai pakan ikan, unggas, atau pupuk pertanian.

Dengan demikian, mereka tidak hanya menghemat pengeluaran, tetapi juga memiliki peluang usaha baru dengan menjual hasil produksi kepada komunitasnya sendiri.

“Ojol juga kan tinggal di rumah, punya keluarga, dan pengeluaran sehari-hari. Kalau mereka bisa memberdayakan lingkungan sekitarnya untuk budidaya maggot, maka uang akan berputar di antara mereka sendiri. Bisa saling menjual hasil panen ikan, ayam, atau sayuran, sehingga ekonomi komunitas semakin kuat,” jelasnya.

Selain manfaat ekonomi, budidaya maggot juga berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Sampah organik yang biasanya terbuang begitu saja kini bisa diolah menjadi pakan maggot, yang kemudian menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi.

Gerakan Nyata Kelola Sampah dari Hulu

Tina menegaskan bahwa budidaya maggot bukan sekadar teori, melainkan praktik yang telah ia jalankan sejak 2001. Ia telah melatih banyak individu dan desa dalam pengelolaan maggot, dan kini ingin memperluas manfaatnya ke komunitas ojol.

“Selama ini, saya tidak pernah bosan mengajak masyarakat untuk mengelola sampah sejak dari hulunya. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah bisa menjadi bom waktu. Dengan maggot, kita bisa mengubah masalah menjadi peluang usaha yang menjanjikan,” ungkapnya.

Ia berharap ke depan semakin banyak komunitas yang tertarik mengadopsi budidaya maggot sebagai bagian dari ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi. Tina juga memastikan bahwa Gerindra akan terus berkontribusi dengan menghadirkan program-program yang memberikan dampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Pelatihan budidaya maggot bagi komunitas ojol ini menjadi contoh bahwa pengelolaan sampah cerdas tidak hanya bisa dilakukan di tingkat industri, tetapi juga di tingkat rumah tangga dan komunitas. Dengan pendekatan yang tepat, sampah organik yang selama ini dianggap sebagai masalah bisa diubah menjadi peluang ekonomi yang menguntungkan dan berdaya guna bagi lingkungan. (Nars)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *