Hj Tina Wiryawati Gelar Pelatihan Pembuatan Pelembab Bibir Berbahan Alami untuk Ibu-Ibu PKK di Kuningan

Jawa Barat Kuningan Parlemen Politik

KUNINGAN – Anggota DPRD Jawa Barat, Hj. Tina Wiryawati, kembali menggelar pelatihan pemberdayaan masyarakat. Kali ini, ia mengajak ibu-ibu PKK di Desa Nangka, Kecamatan Kadugede, Kuningan, untuk belajar membuat pelembab bibir berbahan alami. Pelatihan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan yang diinisiasi Hj. Tina untuk mendorong keterampilan dan kemandirian ekonomi masyarakat, khususnya perempuan di pedesaan.

Sebelumnya, ia telah memberikan pelatihan pembuatan berbagai produk berbasis bahan alami seperti sabun cair, minyak telon, hingga pasta gigi untuk anak-anak dan dewasa di berbagai desa.

“Saya ingin masyarakat tahu bahwa kita bisa membuat produk sendiri dengan bahan alami yang aman digunakan. Minimal untuk pemakaian pribadi, tapi ke depannya juga bisa menjadi peluang usaha,” ujar Hj. Tina Wiryawati usai pelatihan, Ahad (2/2/2025).

Di Desa Nangka, pelatihan difokuskan pada pembuatan pelembab bibir berbahan dasar alami, seperti minyak kelapa, madu, dan lilin lebah. Selain lebih aman untuk kulit, produk ini juga sejalan dengan tren kosmetik organik yang semakin diminati.

Lebih lanjut, Hj. Tina menjelaskan bahwa program pelatihan ini menerapkan konsep cross-selling, di mana setiap desa yang mendapat pelatihan difokuskan pada satu jenis produk tertentu. Misalnya, warga Desa Nangka dilatih membuat pelembab bibir, sementara warga Desa Ciawilor belajar membuat pasta gigi, dan warga Sindang Agung memproduksi sabun mandi.

“Kita buat grup komunikasi agar ibu-ibu yang sudah memproduksi bisa saling menawarkan produknya. Misalnya, yang di Nangka punya pelembab bibir bisa bertukar dengan produk sabun dari desa lain. Ini bisa menjadi cikal bakal usaha bersama,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan bahan alami dalam produk perawatan tubuh. Menurutnya, selain lebih ramah lingkungan, penggunaan bahan alami juga dapat mengurangi risiko alergi atau efek samping yang sering ditemukan pada produk berbasis bahan kimia.

“Tren dunia saat ini sudah mengarah ke produk berbahan organik. Dengan bahan alami, kita bisa lebih yakin dengan apa yang kita gunakan, dan secara tidak langsung kita juga ikut menjaga lingkungan,” tambahnya.

Pelatihan ini mendapat sambutan positif dari peserta yang berharap program serupa terus berlanjut. Mereka menilai keterampilan yang diberikan sangat bermanfaat, baik untuk kebutuhan pribadi maupun sebagai peluang usaha yang bisa membantu perekonomian keluarga.

Dengan adanya pelatihan ini, Hj. Tina berharap ibu-ibu di pedesaan dapat lebih mandiri dan kreatif dalam mengembangkan potensi ekonomi berbasis sumber daya lokal. (NARS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *