Tina Wiryawati: Pengelolaan Sampah dan Potensi Wisata Desa Libatkan BUMDES dan Pokdarwis

Jawa Barat Kuningan Parlemen Wisata

KUNINGAN – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Gerindra, Hj. Tina Wiryawati, terus mendorong pengembangan potensi desa di Kabupaten Kuningan melalui pengelolaan sampah dan pengembangan pariwisata.

Dalam sebuah diskusi yang digelar di aula kantor Desa Kertayasa pada Ahad (26/1/2025), Hj. Tina menghadirkan penggiat pariwisata dan kepala desa sukses sebagai narasumber untuk berbagi pengalaman.

Diskusi ini dihadiri oleh tokoh-tokoh desa dan sejumlah kepala desa, termasuk Kepala Desa Sangkanerang, Ahmad Suteja. Hj. Tina menyatakan bahwa langkah ini merupakan wujud kepeduliannya sebagai wakil rakyat terhadap nasib masyarakat desa yang ingin mengembangkan potensi ekonomi lokal.

“Desa-desa di Kuningan memiliki banyak potensi, mulai dari daya tarik wisata alam, produk UMKM, hingga pertanian. Semua ini dapat dikembangkan menjadi sumber ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat dan desa jika dikelola dengan baik,” ujar Hj. Tina.

Narasumber yang hadir dalam diskusi tersebut adalah penggiat pariwisata asal Desa Cikaso, Daeng Ali, yang dikenal sebagai pengelola obyek wisata Sawah Lope, dan Kepala Desa Kertayasa, Arief Amarudin, yang sukses mengelola TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle).

Daeng Ali berbagi kisah suksesnya dalam mengelola Sawah Lope sebagai destinasi wisata berbasis alam. Ia menekankan pentingnya melibatkan masyarakat dalam menciptakan produk-produk UMKM khas desa untuk mendukung sektor pariwisata.

“Selain keindahan alam, masyarakat desa juga harus berkontribusi melalui produk-produk UMKM yang unik dan khas. Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan warga tetapi juga menarik perhatian wisatawan,” jelas Daeng Ali.

Di sisi lain, Arief Amarudin memaparkan pentingnya pengelolaan sampah berbasis desa. Menurutnya, pengelolaan TPS3R yang optimal dapat membantu desa mengurangi volume sampah secara signifikan sekaligus memanfaatkan limbah menjadi produk bernilai ekonomi.

“Memang tidak mudah untuk membiasakan masyarakat peduli terhadap pengelolaan sampah. Perlu kebijakan tegas dari pemerintah desa agar masyarakat terbiasa memilah sampah dari rumah. Dengan TPS3R, sebagian besar sampah bisa diolah dan dimanfaatkan,” tutur Arief Amarudin.

Hj. Tina juga mendorong pemerintah desa untuk melibatkan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) dan kelompok sadar wisata dalam pengembangan potensi pariwisata. Ia menilai, kolaborasi yang solid antara pemerintah desa dan masyarakat dapat mempercepat terwujudnya desa wisata yang mandiri secara ekonomi.

“Setiap desa memiliki keunikan masing-masing. Dengan melibatkan para ahli untuk membuat konsep pariwisata berbasis potensi lokal, desa-desa di Kuningan bisa menjadi tujuan wisata unggulan,” tambah Hj. Tina.

Salah satu desa yang sedang mengembangkan potensi wisata adalah Desa Sangkanerang, yang tengah fokus mengembangkan bumi perkemahan sebagai daya tarik wisata baru. (Nars)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *