adu-gagasan-cabup-kuningan

Dari Adu Gagasan Cabup Kuningan, BEM Uniku Tantang 3 Paslon Tolak Politik Uang di Pilkada

Kuningan Pilkada Kuningan Politik

KUNINGAN – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Kuningan (Uniku) menantang ketiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kuningan pada “Adu Gagasan” untuk menyatakan penolakan terhadap politik uang di Pilkada 2024.

Ketiga Paslon juga diminta menyusun solusi konkret bagi masalah mendasar yang dihadapi Kabupaten Kuningan saat ini.

Acara yang digelar Sabtu, 9 November 2024 ini tak hanya menjadi ajang penyampaian visi-misi, melainkan juga panggung komitmen moral di mana para paslon diminta menandatangani deklarasi “Tolak Politik Uang” sebagai langkah awal menuju integritas dan keterbukaan dalam kepemimpinan.

Ketua Pelaksana dari BEM Uniku, Firgy Ferdansyah, menyatakan acara tersebut merupakan wujud serius generasi muda yang mendesak calon pemimpin daerah untuk memahami kebutuhan mendasar masyarakat Kuningan, seperti pengangguran, kemiskinan, dan pemanfaatan potensi daerah.

“Kami ingin setiap paslon hadir dengan ide-ide yang realistis dan terencana, yang bisa membawa perubahan nyata bagi kesejahteraan masyarakat Kuningan,” ujar Firgy.

Menurutnya, penolakan terhadap politik uang adalah syarat dasar untuk memulai demokrasi yang bersih dan terpercaya.

Dalam forum tersebut, ketiga pasangan calon diminta mengemukakan strategi-strategi konkret untuk menghadapi persoalan ekonomi dan sosial yang selama ini menjadi sorotan masyarakat, terutama tingginya tingkat pengangguran dan kemiskinan.

BEM Uniku secara khusus mengingatkan pentingnya rencana jangka panjang yang berlandaskan pada partisipasi masyarakat, inovasi ekonomi, serta pemanfaatan potensi lokal.

Acara ini, lanjut Firgy, sekaligus menjadi “ujian” bagi para paslon untuk melihat sejauh mana keseriusan mereka dalam mewujudkan program-program yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.

Di akhir acara, deklarasi anti-politik uang yang ditandatangani oleh para calon memperlihatkan komitmen mereka terhadap demokrasi bersih dan transparan.

“Deklarasi ini bukan sekadar simbol, tetapi bentuk tanggung jawab para calon di hadapan publik. Jika terpilih nanti, mereka harus dapat mempertanggungjawabkan komitmen ini,” jelas Firgy.

Mahasiswa Uniku berharap deklarasi ini bisa menumbuhkan budaya politik yang jujur di Kuningan, di mana janji-janji kampanye tidak hanya sebatas wacana, melainkan menjadi rencana aksi yang dapat diukur dampaknya.

Melalui acara “Adu Gagasan” ini, BEM Uniku mengajak masyarakat Kuningan, khususnya generasi muda, untuk lebih selektif dalam memilih pemimpin yang benar-benar membawa visi perubahan positif.

Firgy berharap bahwa Pilkada 2024 akan menghasilkan pemimpin yang mampu menempatkan integritas dan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas utama.

Mahasiswa Uniku optimis, jika prinsip ini dipegang teguh, Kuningan akan mampu mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan. (Nars)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *