KUNINGAN – Event olahraga bela diri Jogol Dandim 0615/Kuningan Challenge yang diselenggarakan oleh Siliwangi Fighting Camp bekerja sama dengan Kodim 0615/Kuningan sukses digelar di GOR Ewangga, Minggu (8/12/2024). Ajang ini diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah, termasuk Kuningan, Majalengka, Cirebon, Kota Cirebon, Indramayu, serta wilayah luar daerah seperti Depok dan Jabodetabek.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Dandim 0615/Kuningan, Letkol Arh Kiki Aji Wiryawan, dengan pemukulan lonceng sebagai tanda dimulainya kompetisi. Acara ini juga dihadiri oleh PJ Sekda Kuningan, A Taufik Rohman, yang mewakili PJ Bupati Kuningan, Agus Toyib.
- Polemik Open Bidding Sekda Kuningan, IPRC Ingatkan Potensi Dampaknya pada Masyarakat
- Akademisi Soroti Pentingnya Percepatan Penetapan Sekda Definitif di Kuningan
- DPRD Kuningan Sepakati Tuntutan Unjuk Rasa Ribuan Honorer Hari Ini
- Ribuan Honorer di Kuningan Akan Gelar Aksi Damai Siang Ini, Apa Tuntutan Mereka?
- BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Kuningan, Genangan Air dan Longsor Melanda Sejumlah Titik
Dandim Kuningan, Letkol Arh Kiki Aji Wiryawan, menjelaskan bahwa acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT Korem 063 Sunan Gunung Jati Cirebon dan HUT Kodim 0615 Kuningan ke-61. Ia menambahkan, tujuan utama dari event ini adalah untuk menjaring talenta berbakat di bidang olahraga kickboxing maupun boxing.
“Diharapkan melalui perhelatan Jogol Dandim 0615 Challenge ini, akan melahirkan atlet-atlet kickboxing maupun boxing terbaik, khususnya dari wilayah Kabupaten Kuningan,” ujar Kiki.
Ketua panitia, Ukas Suharfaputra, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk mengembangkan olahraga bela diri di wilayah III Cirebon. “Ada 108 peserta yang ikut, termasuk dari Depok dan Jabodetabek. Alhamdulillah, antusiasme penggemar boxing begitu tinggi hingga dari luar kota pun ikut mendaftar,” ungkapnya.
Acara ini tak hanya mempertemukan para atlet profesional, tetapi juga membuka peluang bagi pemula untuk unjuk bakat di depan penonton. “Ini menjadi ajang showcase bagi para fighter dan pemula untuk menunjukkan kemampuan mereka, sehingga lebih banyak orang mengenal potensi olahraga bela diri ini,” jelas Ukas, yang juga Direktur PDAM Tirta Kamuning.
Pertandingan digelar dalam berbagai kelas, mulai dari kelas ringan hingga kelas berat, dengan peserta berusia 14 hingga 40 tahun. Selain menjadi arena kompetisi, event ini diharapkan menjadi platform untuk pengembangan bakat dan peningkatan popularitas olahraga bela diri di masyarakat.
Ukas berharap kegiatan ini bisa terus berkembang dan memberi manfaat bagi masyarakat. “Semoga ke depan acara ini semakin besar dan bisa menjadi tempat bagi pecinta bela diri untuk berkompetisi dan berkarya,” tutupnya. (Nars)