Memanfaatkan Kemajuan Teknologi Informasi untuk Melestarikan Bahasa Nasional dan Daerah

Kuningan Opini Pendidikan

Pesatnya perkembangan teknologi informasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk salah satu yang turut merasakan dampaknya adalah pelestarian bahasa nasional dan bahasa daerah.

Kemajuan teknologi informasi membuka peluang baru untuk memastikan bahasa-bahasa tersebut tetap hidup dan digunakan oleh generasi mendatang.

Di tengah arus globalisasi yang semakin kuat, bahasa daerah di Indonesia terancam punah.

Berdasarkan data UNESCO dalam Atlas of the World’s Language in Danger of Dissappearing, di Indonesia terdapat lebih dari 640 bahasa daerah yang mana terdapat kurang lebih 154 bahasa yang harus diperhatikan, yaitu sekitar 139 bahasa terancam punah dan 15 bahasa yang benar-benar telah punah.

Bahasa adalah salah satu identitas budaya yang paling penting bagi suatu bangsa. Melalui bahasa, nilai-nilai, sejarah, dan tradisi suatu bangsa dapat disampaikan dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

Pelestarian bahasa nasional dan bahasa daerah menjadi penting karena beberapa alasan.

Pertama, bahasa merupakan bagian dari identitas dan kebanggaan suatu bangsa. Kedua, bahasa menyimpan pengetahuan dan kearifan lokal yang tidak ternilai harganya. Ketiga, keberagaman bahasa berkontribusi pada kekayaan budaya global.

Oleh karena itu, upaya melestarikan bahasa nasional dan bahasa daerah harus dilakukan secara serius.

Gambar 1. Sejumlah remaja sedang mencoba aplikasi penutur bahasa

Dalam hal ini, kemajuan teknologi informasi menyediakan berbagai platform yang dapat dimanfaatkan untuk melestarikan bahasa nasional dan daerah.

Di Indonesia, terdapat aplikasi seperti BIPA (Belajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) yang dikembangkan untuk membantu orang asing belajar bahasa Indonesia.

Juga penggunaan media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, dan Youtube dapat digunakan untuk mempromosikan dan melestarikan bahasa melalui konten kreatif seperti video tutorial, cerita pendek, puisi, atau lagu dengan tetap memperhatikan kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Berikut beberapa contoh konkret dari upaya pelestarian bahasa dengan memanfaatkan teknologi informasi:Kamus Digital Bahasa Daerah:

Pembuatan kamus digital untuk bahasa daerah adalah salah satu upaya pelestarian yang efektif. Kamus ini bisa diakses secara online dan dapat digunakan oleh siapa saja yang ingin mempelajari bahasa tersebut.

Gambar 2. Para yotuber yang menggunakan bahasa daerah dalam konten video yang diunggahnya

Di Indonesia, beberapa kamus digital telah dikembangkan untuk bahasa daerah seperti bahasa Jawa, Sunda, dan Bali.

Podcast dan Konten Audio: Podcast dan konten audio dalam bahasa nasional atau bahasa daerah dapat membantu pelestarian bahasa. Pengguna dapat mendengarkan cerita, wawancara, atau pembahasan dalam bahasa tersebut, yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik para pendengarnya.

Platform Video dan YouTube: Pembuatan konten video di YouTube atau platform video lainnya dalam bahasa nasional atau bahasa daerah dapat membantu mempromosikan bahasa tersebut.

Video tutorial, vlog, atau dokumenter dalam bahasa daerah dapat menarik minat masyarakat untuk mempelajari dan menggunakan bahasa tersebut.

Seperti halnya sembilan youtuber Indonesia yang menunjukkan kemampuannya membuat konten menarik dengan tetap menggunakan bahasa daerah asal mereka dan sukses menjadi ciri khas.

Bahkan beberapa youtuber asing ikut menggunakan bahasa daerah Indonesia dalam kontennya.Meskipun teknologi informasi memberikan banyak peluang untuk melestarikan bahasa nasional dan bahasa daerah, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi.

Seperti kurangnya minat generasi muda untuk mempelajari bahasa daerah dan keterbatasan akses teknologi di daerah terpencil.

Solusinya adalah dengan membuat konten yang menarik dan mengembangkan program offline atau menyediakan infrastruktur teknologi yang memadai di daerah-daerah tersebut.

Selain itu, diperlukan kerjasama antara pemerintah dan lembaga pendidikan. Pemerintah dapat memberikan dukungan melalui kebijakan dan pendanaan, sementara lembaga pendidikan dapat mengintegrasikan pembelajaran bahasa daerah dalam kurikulum.

Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dapat membuka peluang baru dalam upaya melestarikan bahasa nasional dan bahasa daerah. Meskipun ada tantangan yang harus diatasi, kerjasama antara berbagai pihak dan penggunaan teknologi yang inovatif dapat membantu mencapai tujuan pelestarian bahasa.

Melalui upaya bersama ini, kita tidak hanya menjaga keberagaman bahasa tetapi juga memperkaya budaya kita dan memberikan kontribusi penting bagi warisan budaya dunia.

Dengan demikian, bahasa nasional dan bahasa daerah akan tetap menjadi bagian integral dari identitas bangsa dan terus berkembang di era digital ini.

Penulis : Aas Siti Nurasyah (Mahasiswi STIS Husnul Khatimah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *