KUNINGAN – Puncak arus balik Lebaran 2025 mulai terasa di Kabupaten Kuningan. Sejumlah armada travel yang melayani rute antarkota antarprovinsi mengalami lonjakan penumpang sejak dua hari terakhir.
Lonjakan ini terutama terjadi pada rute menuju Jabodetabek dan Bandung, yang menjadi destinasi utama para pemudik untuk kembali ke tempat tinggal dan aktivitas kerja. Banyak warga yang memilih moda transportasi travel karena dinilai lebih fleksibel dan efisien.
- Senderan Sungai Cisanggarung Ambruk, Padepokan Riung Gunung Bergerak Cepat Lakukan Penanganan Darurat
- Toto Tohari Bongkar Balik! Sebut Penolakan Hanya Dilakukan 5 PAC dan Disinyalir Bermuatan Uang
- Heboh! 21 PAC Gerindra di Kuningan Deklarasi Tolak PLT Ketua DPC, Ini Tuntutannya
- Rantai 10 Tahun Raih WTP Putus, Ketua DPRD Kuningan: Ini “Jamu Pahit” yang Harus Kita Telan Demi Perbaikan!
- Mantan Capres Anies Baswedan Hari Ini Isi Kuliah Umum di Uniku, Besok Silaturahmi dengan Sadulur Kuningan
Mengantisipasi lonjakan penumpang pada puncak arus balik Lebaran ini, sejumlah perusahaan travel di Kabupaten Kuningan menyiapkan puluhan armada bus cadangan guna memastikan kelancaran dan kenyamanan perjalanan para pemudik yang hendak kembali ke perantauan.
Selain itu, para penumpang lebih memilih menggunakan jasa angkutan travel karena pelayanan yang lebih memuaskan.

Salah seorang calon penumpang, Yayah, mengaku lebih memilih armada travel karena pemesanan tiket yang lebih mudah. Ia sendiri memiliki tujuan pulang ke tempat kerjanya di Bandung setelah bersilaturahmi dengan keluarga di Kuningan.
”Pelayanannya juga lebih memuaskan dan kita pesan tiketnya juga gampang,” sebutnya.
Soal tarif ongkos perjalanan yang naik 20 persen selama musim libur panjang lebaran ini, bagi Yayah, tidak begitu dipermasalahkan.

Sementara, salah seorang pengurus biro perjalanan travel, Yudha, menyebutkan, untuk melayani para penumpang arus balik lebaran ini, pihaknya harus menambah puluhan unit armada jenis bis dan minibus ukuran menengah.
”Sejak H+3 Lebaran, kursi travel kami selalu penuh. Kebanyakan penumpang adalah para perantau yang kembali bekerja,” ujar Yudah, pengelola travel di kawasan Ciporang, Ahad (6/4/2025).
Menurutnya, lonjakan penumpang terjadi pada semua jam keberangkatan, terutama di pagi dan sore hari. Meski terjadi peningkatan signifikan, pihak travel tetap mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang, termasuk memastikan kendaraan dalam kondisi prima.
”Kami tambah puluhan armada cadangan untuk mengantisipasi penumpang yang tidak kebagian kursi. Tapi tetap, sistem pemesanan harus dilakukan terlebih dahulu untuk menghindari penumpukan,” jelasnya.
Dalam sehari, jasa travel yang dikelolanya ini bisa memberangkatkan hingga 25 armada bus dan minibus ukuran menengah.
“Puncak arus balik diprediksi masih akan berlangsung pada H+7 Lebaran besok,” ujar Yudha.
Jasa travel yang dikelolanya ini melayani pemberangkatan penumpang dari Kuningan menuju Jabodetabek dan Bandung. (Nars)