KUNINGAN, (22/6/2025) – Anggota Komisi IV DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat X, Rina Sa’adah, kembali menunjukkan komitmennya terhadap sektor pertanian di Kabupaten Kuningan. Dalam kunjungan kerja ke Desa Cileuya, Kecamatan Cimahi, pada Minggu (22/6), Rina berdialog langsung dengan petani dan meninjau program pertanian di wilayah tersebut. Fokus utama aspirasi yang diserap adalah kebutuhan mendesak akan alat mesin pertanian (alsintan), perluasan jaringan irigasi, serta pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT).
- Kasus Bayi Meninggal di RSUD Linggajati Disorot, Dinkes Kuningan Tunggu Hasil Audit Internal Rumah Sakit
- Dugaan Malapraktik di RSUD Linggajati, Kresna Law Office Berikan Somasi, Sebut Perjanjian Damai Di Bawah Tekanan
- Kamus Pokir DPRD Kuningan Lahir dari Konsensus Eksekutif-Legislatif, Bukan Intervensi Bupati
- Damkar Kuningan Beraksi Cepat, Balita Terjepit Pintu ATM di RSUD 45 Berhasil Diselamatkan
- Obyek Wisata Sawah Lope Kuningan Terapkan QRIS, Mudahkan Pengunjung Nikmati Pesona Alam Pedesaan
Kedatangan Rina Sa’adah, anggota Fraksi PKB DPR RI, disambut hangat oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Dr. Wahyu Hidayah beserta jajarannya, Forkopimcam Cimahi, perangkat desa, dan para petani. Kegiatan diawali dengan panen padi bersama, dilanjutkan uji coba mesin perontok padi, dan diakhiri dengan sesi dialog terbuka yang produktif.
Dalam dialog tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, menyampaikan bahwa keterbatasan alsintan, khususnya traktor roda dua, menjadi kendala signifikan bagi petani dalam mempercepat pengolahan lahan pasca panen. “Dari total 376 desa/kelurahan dan luas baku sawah di Kabupaten Kuningan, kami membutuhkan setidaknya 1.300 unit traktor roda dua, dan masih ada kekurangan sekitar 500 unit,” ungkap Wahyu.
Ia menekankan pentingnya efisiensi waktu dalam pertanian modern, yang sangat dipengaruhi oleh ketersediaan alsintan.Kepala Desa Cileuya, Warjo, S.E., turut menyampaikan aspirasi terkait keterbatasan pengairan. Dengan 180 hektare lahan sawah, desa mereka masih sangat bergantung pada air hujan karena distribusi air dari Bendungan Kuningan belum menjangkau seluruh areal, terutama di dataran tinggi.
“Kami berharap bantuan perluasan jaringan irigasi,” pintanya.
Menanggapi langsung keluhan dan harapan petani, Rina Sa’adah menyatakan bahwa Komisi IV DPR RI bersama Kementerian Pertanian saat ini tengah memprioritaskan program bantuan irigasi. Proses penyusunan CPCL (Calon Petani dan Calon Lokasi) sedang berjalan, dan ia berjanji akan mengawal agar Kabupaten Kuningan termasuk dalam daftar penerima bantuan.
“Kami akan kawal agar daerah seperti Kuningan masuk dalam daftar penerima bantuan irigasi, karena potensi dan tantangan wilayah ini sangat nyata,” tegas Rina.
Lebih lanjut, Rina Sa’adah mengusulkan kepada Kementerian Pertanian untuk kembali memasukkan program pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) dalam skema bantuan anggaran tahun mendatang. Menurutnya, JUT memiliki peran krusial dalam mempermudah aksesibilitas alat pertanian, pengangkutan hasil panen, serta distribusi sarana produksi.
“Jalan usaha tani sangat penting untuk mempermudah akses mobilitas alat, hasil panen, dan distribusi sarana produksi. Banyak petani kita yang masih kesulitan mengangkut hasil panen karena akses jalan ke lahan belum memadai,” jelasnya.
Usulan ini mendapat sambutan positif dari para petani dan perangkat desa.Rina Sa’adah menegaskan bahwa dukungan terhadap pertanian tidak hanya terbatas pada aspek produksi, tetapi juga meliputi ketersediaan akses, alat, air, dan infrastruktur yang memadai. “Semangat petani sudah kembali. Bahkan, anak-anak muda mulai turun ke sawah lagi. Tapi kalau tidak disertai dukungan alat dan infrastruktur, semangat ini bisa pudar. Kami di Komisi IV DPR RI akan terus mengawal agar setiap program pertanian berbasis kebutuhan nyata di lapangan,” pungkasnya, menunjukkan komitmennya untuk terus memperjuangkan aspirasi petani Kuningan di tingkat pusat.
Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan partisipasi aktif masyarakat tani, diharapkan sektor pertanian di Kabupaten Kuningan dapat bertransformasi menjadi lebih modern, tangguh, dan berkelanjutan. (Nars)