KUNINGAN – Sebuah video yang memperlihatkan aksi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) diduga melakukan saweran dangdut di sebuah acara menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam video tersebut, ASN yang diduga menjabat sebagai kepala bidang di salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkab Kuningan tampak berjoget sambil memberikan uang kepada sejumlah orang.
Video yang viral pada Selasa (21/1/2025) itu menunjukkan aksi oknum ASN mengenakan seragam dinas di hari kerja, disaksikan oleh sejumlah orang yang tampak gembira.

Namun, lokasi acara dangdutan tersebut hingga kini belum diketahui secara pasti. Anggota DPRD Kuningan dari Fraksi PKB, Susanto, menyayangkan tindakan yang dinilai tidak mencerminkan sikap profesional seorang abdi negara.
Menurutnya, ASN seharusnya menjaga etika dan menjadi teladan bagi masyarakat. “Sebagai abdi negara, ASN harus memberikan contoh yang baik. Jika ingin menikmati hiburan, sebaiknya dilakukan di tempat yang sesuai, apalagi jangan sampai mengenakan seragam dinas saat melakukannya,” ujar Susanto saat dihubungi, Rabu (22/1/2025).
- Tak Cukup Ngeluh di Medsos, Warga Kuningan Bisa Lapor Langsung ke Bupati via WhatsApp
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa Kuningan Hari ke-18 Ramadhan 2025
- Doa Hari ke-18 Ramadan: Memohon Berkah Sahur dan Cahaya Ilahi
- Cek Hasil Kelulusan SNBP 2025 untuk Seluruh PTN Melalui Link Ini
- Ketua LSM Frontal Desak Kejari Usut Dugaan Korupsi Dana Kesehatan di Kuningan
Susanto juga menyoroti bahwa aksi ASN tersebut dilakukan di tengah kondisi keuangan Pemkab Kuningan yang sedang sulit dan banyaknya masyarakat yang menghadapi tekanan ekonomi. Menurutnya, tindakan itu menunjukkan ketidakpekaan terhadap situasi yang dihadapi daerah.
“Kondisi Kuningan saat ini sedang menghadapi banyak masalah, seperti kemiskinan ekstrem dan isu gagal bayar. Seharusnya ASN peka terhadap keadaan ini dan memberikan contoh yang baik, bukan malah seolah-olah menari di atas penderitaan masyarakat,” tegas politisi Dapil 5 Kuningan ini.
Susanto menambahkan, meskipun ia tidak anti terhadap hiburan, aksi tersebut dinilainya berlebihan dan tidak etis, terutama karena dilakukan pada hari kerja dengan mengenakan seragam dinas. “Jangan karena ingin terlihat bagus di mata atasan, malah overacting seperti ini. Dalam istilah Sunda, kita menyebutnya hayang kapeunteun. Ini mencoreng citra ASN yang seharusnya menjadi panutan masyarakat,” imbuhnya.
Susanto berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi ASN lainnya di Kuningan untuk lebih menjaga sikap dan perilaku di ruang publik. Menurutnya, ASN memiliki tanggung jawab moral untuk mencerminkan integritas dan profesionalitas dalam setiap tindakan, baik di dalam maupun di luar tugasnya sebagai pelayan masyarakat. (NARS)