Kemacetan di Jalur Palutungan-Puncak, Khawatir Terjadi Kecelakaan

Kuningan Wisata

KUNINGAN – Arus lalu lintas kendaraan roda empat dari kawasan wisata Palutungan memadati jalur Desa Puncak, Kecamatan Cigugur, pada Senin (27/1/2025) siang. Kemacetan panjang terjadi akibat kondisi jalan yang sempit, sehingga arus kendaraan sempat tersendat hingga dua jam.

Berdasarkan pantauan, kendaraan dari arah Desa Cileuleuy menuju Desa Puncak membutuhkan waktu hingga satu jam perjalanan. Padahal, dalam kondisi normal, jalur ini biasanya dapat ditempuh hanya dalam waktu 5 hingga 10 menit.

Menanggapi situasi ini, Anggota Komisi 3 DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj. Tina Wiryawati, menyayangkan adanya pengalihan jalur lalu lintas dari kawasan Palutungan Desa Cisantana ke Desa Cileuleuy melalui Desa Puncak.

Menurutnya, pengalihan tersebut tidak hanya memperparah kemacetan, tetapi juga meningkatkan risiko keselamatan pengguna jalan dan warga sekitar.

“Saya sangat menyayangkan pengalihan jalur ini. Jalan di Desa Puncak dan Desa Cileuleuy memiliki kondisi yang kurang memadai untuk menampung arus kendaraan roda empat dua arah. Jalur ini menurun, sempit, dan rawan kecelakaan jika terjadi gangguan pada kendaraan,” ujar Hj. Tina Wiryawati.

Hj. Tina juga menyoroti pentingnya keselamatan warga di sepanjang jalur tersebut. Kepadatan kendaraan yang terjadi dinilai dapat membahayakan aktivitas warga sekitar.

Ia pun menyarankan agar kendaraan roda empat yang turun dari Palutungan tetap diarahkan melalui jalur Desa Cisantana menuju Desa Cigugur.

“Pengalihan jalur harus mempertimbangkan aspek keselamatan dan kenyamanan pengendara maupun warga setempat. Saya mengimbau pihak terkait segera mengevaluasi kebijakan ini demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.

Terlebih, dirinya mengetahui bahwa jalur Palutungan ke Desa Puncak ini rawan terjadi kecelakaan bahkan sudah banyak menimbulkan korban jiwa.

“Harus ada himbauan agar tidak turun melalui Desa Puncak. Atau ada pengendalian arus. Apalagi yang celaka kebanyakan kendaraan sepeda motor matic,” ujarnya

Ia berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi munculnya masalah kemacetan ini, termasuk memperbaiki infrastruktur jalan di kawasan wisata dan jalur alternatif.

“Harus ada koordinasi instansi terkait untuk memikirkan jalan keluar dari permasalahan ini,” tandas Tina.

Hal ini dinilai penting agar aktivitas wisatawan tidak terganggu dan masyarakat tetap merasa aman. (NARS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *