KUNINGAN – Sektor pertanian dan ketahanan pangan menjadi prioritas dalam 100 hari kerja Bupati Kuningan guna mendukung visi Kuningan Melesat. Pemerintah daerah menargetkan peningkatan produksi pertanian berkelanjutan serta memperkuat akses pangan bagi masyarakat sebagai langkah strategis dalam pembangunan daerah.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si, menegaskan bahwa berbagai program telah disiapkan untuk mempercepat implementasi kebijakan ketahanan pangan.
- Mantan Kepala DPPKBP3A Kuningan, Uca Somantri, Tutup Usia
- Fun Football Championship Meriahkan Nusantara Melon Fest 2025, Berhadiah Honda Beat dan Uang Tunai
- Atasi Masalah Kohe, Pemkab Kuningan Dorong Pengolahan Limbah Ternak Jadi Pupuk Organik
- PKB Kuningan Segera Miliki Kantor Baru, Ujang Kosasih: Agar Lebih Maslahat untuk Umat
- Gubernur Dedi Mulyadi Larang Pejabat Rapat di Hotel, Ini Alasannya
Program ini juga sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang menitikberatkan pada stabilitas pangan, efisiensi produksi, dan pengendalian inflasi.“Kami berkomitmen untuk mengoptimalkan program ketahanan pangan dan pertanian agar manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat. Sinergi yang kuat diharapkan dapat mempercepat terwujudnya Kuningan yang lebih maju dan sejahtera,” ujar Dr. Wahyu.

Beberapa program unggulan yang menjadi fokus dalam sektor pertanian dan ketahanan pangan antara lain:
Program Bernas (Benih untuk Rakyat Meningkatkan Produktivitas)
– Memberikan bantuan benih unggul untuk meningkatkan hasil panen petani.Bang Pupuk (Bantuan Gapoktan untuk Penebusan Pupuk)
– Mempermudah akses kelompok tani dalam mendapatkan pupuk bersubsidi guna meningkatkan produktivitas pertanian.Gerakan Pangan Murah (GPM)
– Upaya pengendalian inflasi dengan menjual bahan pangan pokok melalui program Padaringan (Penjualan Bahan Pangan Dalam Rangka Pengendalian Inflasi).
Taman Masagi (Tanam di Halaman Mitra Strategi Jaga Inflasi)
– Mendorong pemanfaatan lahan pekarangan untuk menanam bahan pangan guna mengurangi ketergantungan terhadap pasokan luar daerah.Demplot Konservasi dan Pengembangan Biosprospeksi
– Penerapan teknik pertanian berkelanjutan yang mengoptimalkan konservasi lahan dan sumber daya hayati.
(nars)