KUNINGAN – Sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Kuningan secara resmi menyatakan mengundurkan diri. Keputusan kolektif itu diambil lantaran mereka menilai organisasi tidak berjalan sebagaimana mestinya dan kehilangan arah perjuangan.
- Senderan Sungai Cisanggarung Ambruk, Padepokan Riung Gunung Bergerak Cepat Lakukan Penanganan Darurat
- Toto Tohari Bongkar Balik! Sebut Penolakan Hanya Dilakukan 5 PAC dan Disinyalir Bermuatan Uang
- Heboh! 21 PAC Gerindra di Kuningan Deklarasi Tolak PLT Ketua DPC, Ini Tuntutannya
- Rantai 10 Tahun Raih WTP Putus, Ketua DPRD Kuningan: Ini “Jamu Pahit” yang Harus Kita Telan Demi Perbaikan!
- Mantan Capres Anies Baswedan Hari Ini Isi Kuliah Umum di Uniku, Besok Silaturahmi dengan Sadulur Kuningan
“Setelah melalui diskusi panjang, kami sepakat menyatakan mundur dari kepengurusan DPC APDESI Kabupaten Kuningan,” ungkap Nana Mulyana, Kepala Desa Sukamukti, Kecamatan Jalaksana, saat dikonfirmasi di Kuningan, Rabu (30/4/2025).
Menurut Nana, pengunduran diri tersebut dilatarbelakangi oleh ketidakjelasan arah organisasi. Ia menilai APDESI Kuningan mengalami disorientasi tujuan dan kurangnya transparansi dalam pengelolaan informasi maupun anggaran organisasi.
“Organisasi tidak memiliki tujuan yang pasti, transparansi informasi sangat minim, termasuk anggaran. Kegiatan yang dijalankan pun hanya berfokus pada bimbingan teknis (bimtek), bersifat eksklusif, bahkan kebijakan yang diambil seringkali over confidence,” jelasnya.
Penilaian senada disampaikan Irfan Fauzi, Kepala Desa Lengkong, yang juga menjadi salah satu pengurus yang mengundurkan diri. Ia menegaskan bahwa selama ini pihaknya mengikuti aturan organisasi dengan baik dan pengunduran diri dilakukan tanpa konflik.
“Kami masuk ke organisasi ini dengan baik-baik, dan keluar pun kami lakukan dengan baik-baik pula. Harapan kami, ke depan APDESI bisa lebih baik, sesuai dengan semangat dan harapan para kepala desa dan perangkat desa,” ujar Irfan.
Langkah mundur sejumlah pengurus ini menjadi sinyal adanya dinamika internal dalam tubuh APDESI Kuningan yang perlu mendapat perhatian. Para pengunduran diri berharap organisasi dapat kembali pada marwah perjuangannya sebagai wadah perjuangan kepala desa, bukan sekadar pelaksana kegiatan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak DPC APDESI Kuningan terkait pengunduran diri sejumlah pengurus tersebut. (Nars)