KUNINGAN – Sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di kawasan Puncak Linggajati, Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), pada Rabu (29/10/2025) sore. Penemuan ini pertama kali dilaporkan oleh Tim Smart Patrol BTNGC yang sedang melakukan patroli rutin.
- Balai TNGC Tutup Jalur Pendakian Linggajati Gunung Ciremai Hingga 6 November 2025
- Dukung Bersyarat Raperda BPR, F-Amanat Restorasi Minta Data Kredit Macet dan Tolak Privatisasi Terselubung
- F-Gerindra Minta Pemkab Kawal Perubahan BPR Jadi Perseroda dengan Tata Kelola yang Baik
- Raperda BPR Jadi Perseroda, Fraksi PKB Khawatir Rawan Politisasi dan Abaikan Pelayanan Publik
- Seorang Karyawati Swasta di Kuningan Jadi Tersangka Kasus Sabu
Jenazah ditemukan sekitar pukul 15.35 WIB di sebuah lokasi yang berjarak sekitar 200 meter di sisi utara Puncak Linggajati, di jalur pendakian Seksi PTN Wilayah I Kuningan. Tim patroli, yang terdiri dari empat petugas BTNGC dan satu anggota AKAR, menemukan jenazah tersebut saat bergerak menuju Grid 11 K dan 12 K.
Berdasarkan laporan tim di lapangan, kondisi jenazah diperkirakan sudah meninggal dunia sekitar satu minggu. Saat ditemukan, korban yang diperkirakan berusia antara 30 hingga 40 tahun itu dalam kondisi mengenakan celana pendek (telanjang) dan tidak ditemukan satu pun kartu identitas di tubuhnya.
Di sekitar lokasi, petugas menemukan barang-barang yang diduga milik korban, berupa sebuah terminal kabel, baju seperti jas berwarna biru, dan sehelai sarung.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan, Indra Bayu Permana, saat dikonfirmasi, membenarkan adanya laporan penemuan mayat tersebut. Ia menyatakan pihaknya telah menerima informasi resmi dari Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC).
“Benar, kami telah menerima laporan dari rekan-rekan BTNGC terkait penemuan jenazah di Puncak Linggajati,” ujar Indra Bayu Permana.
Indra menjelaskan bahwa BPBD Kuningan segera berkoordinasi dengan pihak BTNGC, Kepolisian, dan unsur SAR lainnya untuk merencanakan proses evakuasi jenazah dari atas gunung.
“Mengingat lokasinya berada di ketinggian dan membutuhkan penanganan khusus, kami akan segera memberangkatkan tim gabungan untuk melakukan evakuasi. Saat ini kami sedang dalam tahap koordinasi teknis di lapangan,” jelasnya.
Sementara itu, petugas BTNGC yang pertama kali menemukan jenazah telah melakukan pengamanan di lokasi kejadian dan menandai titik koordinat penemuan untuk memudahkan proses evakuasi dan penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang. (Nars)










