KUNINGAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya cuaca ekstrem, termasuk sambaran petir, di musim penghujan.
Himbauan ini disampaikan menyusul insiden sambaran petir yang merusak rumah milik Marju, warga Dusun 1 Desa Randobawagirang, Kecamatan Mandirancan, Sabtu (16/11/2024).
- Khawatirkan Konflik di Manislor Terulang, Gamas: JAI Jangan Membangkang
- LSM Frontal Klarifikasi dan Mohon Maaf kepada Bupati Kuningan Terpilih Dian Rachmat Yanuar
- Satpol PP “Pawang ODGJ” di Kuningan, Yoyon Suryono, Raih Juara 1 ASN Berprestasi Jawa Barat 2024
- Memahami Peran KPU Kuningan dalam Partisipasi Pilkada
- Semakin Viral, Ayunan Raksasa di Kaki Gunung Ciremai Hanya ada di Destinasi Wisata Embun Sangga Langit
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, mengimbau masyarakat untuk memastikan rumah dan lingkungannya aman selama musim hujan.
“Pastikan sistem kelistrikan di rumah dalam kondisi baik, hindari penggunaan alat elektronik saat terjadi badai, dan sebaiknya pasang penangkal petir jika memungkinkan,” ujarnya, Sabtu (16/11).
Indra menjelaskan bahwa sambaran petir dapat menyebabkan kerusakan fatal, seperti yang terjadi pada rumah Marju.
Dalam kejadian tersebut, plafon ambruk, genting rusak, dan instalasi listrik rumah, termasuk Miniature Circuit Breaker (MCB), hangus terbakar. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
“Selain kerusakan material, sambaran petir juga bisa membahayakan keselamatan jiwa. Oleh karena itu, kami mengimbau warga untuk tetap berlindung di dalam rumah saat hujan lebat disertai petir,” tambahnya.
Selain itu, BPBD mengingatkan warga untuk tidak berada di tempat terbuka saat terjadi badai petir, seperti di bawah pohon atau tiang listrik, karena berisiko tinggi terkena sambaran.
“Jika sedang dalam perjalanan, carilah tempat berlindung yang aman hingga kondisi cuaca kembali normal,” kata Indra.
Sementara itu, pihak BPBD bersama perangkat desa dan masyarakat setempat bergerak cepat menangani dampak insiden di Randobawagirang. Perbaikan darurat dilakukan, seperti mengganti genting yang pecah, merapikan plafon, dan memperbaiki instalasi listrik.
Indra juga mengimbau masyarakat untuk saling menjaga dan membantu sesama dalam menghadapi potensi bencana yang sering terjadi di musim penghujan.
“Koordinasi dengan perangkat desa sangat penting untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat di tengah cuaca ekstrem ini,” pungkasnya. (Nars)