INTERNASIONAL – Kebakaran hebat melanda kawasan hutan dan sebagian wilayah kota Los Angeles California, Amerika Serikat, sejak Selasa (7/1/2025). Api dengan cepat meluas hingga mencapai 117,3 km persegi, diduga dipicu oleh angin kering Santa Ana yang biasanya bertiup pada musim panas.
Dalam unggahan media sosial X, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin menyebut fenomena tersebut sebagai bentuk anomali iklim.
- Polemik Open Bidding Sekda Kuningan, IPRC Ingatkan Potensi Dampaknya pada Masyarakat
- Akademisi Soroti Pentingnya Percepatan Penetapan Sekda Definitif di Kuningan
- DPRD Kuningan Sepakati Tuntutan Unjuk Rasa Ribuan Honorer Hari Ini
- Ribuan Honorer di Kuningan Akan Gelar Aksi Damai Siang Ini, Apa Tuntutan Mereka?
- BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Kuningan, Genangan Air dan Longsor Melanda Sejumlah Titik
“Jika Angin Santa Ana bertiup dan memicu kebakaran pada awal Januari, itu adalah sebuah penyimpangan iklim,” tulis Erma, Sabtu (11/1/2025).
Santa Ana merupakan angin panas dan kering yang biasanya timbul akibat sistem tekanan tinggi di hutan dan tekanan rendah di wilayah lainnya. Angin ini dapat berhembus dengan kecepatan hingga 50 km/jam, membakar vegetasi kering dan mempercepat penyebaran api.
Petugas pemadam kebakaran setempat mengalami kesulitan mengendalikan kobaran api karena kecepatan angin yang tinggi. Akibatnya, sekitar 180.000 warga terpaksa mengungsi. Kerugian material diperkirakan mencapai 57 miliar dolar AS atau setara Rp922,94 triliun.
Sejumlah ahli menyoroti bahwa kebakaran yang terjadi di luar musim biasanya menjadi alarm penting terkait perubahan iklim yang semakin ekstrem. (Nars)