KUNINGAN – Upaya pengembangan ekonomi desa terus digalakkan oleh Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj Tina Wiryawati. Salah satu fokusnya adalah Desa Singkup di Kecamatan Japara Kabupaten Kuningan yang kini tengah dikembangkan menjadi destinasi wisata berbasis potensi lokal.
Desa Singkup merupakan satu dari lima desa yang mendapat pendampingan langsung dari Anggota Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Jabar ini. Program ini bertujuan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes), mendorong kemandirian ekonomi masyarakat, serta mengurangi angka pengangguran melalui sektor pariwisata dan pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
- BTNGC Klaim Longsor Bukan Dampak Pembangunan Arunika, Bupati Kuningan Bicara Begini
- Dede Ismail Desak Pembentukan Tim Investigasi Gabungan, Soroti Longsor di Bawah Arunika
- Pelatihan Bela Negara Pelajar SLTP di Kuningan, Bupati Dian: Investasi Moral untuk Anak Bangsa
- Jalan Penghubung Citenjo–Bantar Panjang Nyaris Putus, Warga Malah Singgung Harga Karpet Rp99 Juta
- Longsor di Kawasan Bawah Wisata Arunika, Pemerhati Lingkungan Ingatkan Risiko Daya Dukung Alam
“Salah satu cara untuk meningkatkan ekonomi desa adalah melalui penguatan BUMDes dengan sistem penyertaan modal. Pemdes bisa menyertakan modal sebesar 51 persen, dan sisanya dibuka peluang penyertaan dari masyarakat sebesar 49 persen, seperti sistem saham,” ujar Hj Tina saat ditemui dalam kunjungan kerjanya, Kamis (17/4/2025).
Sejak tahun 2021, Hj Tina telah menginisiasi pengembangan Bumi Perkemahan (Buper) Desa Singkup. Tak hanya membangun infrastruktur, ia juga menghadirkan akademisi dari STIEPARI Semarang untuk membina masyarakat dan pemerintah desa dalam pengelolaan destinasi wisata secara profesional.
Kepala Desa Singkup, Mas’ud menyampaikan bahwa sejak tahun 2023, kunjungan ke Buper Batu Lamar Desa Singkup terus meningkat. “Lebih dari 7.000 pengunjung datang ke Buper sejak tahun lalu. Kami terus berupaya meningkatkan fasilitas dan pelayanan agar pengunjung merasa nyaman dan ingin kembali,” ujarnya.

Selain keindahan alam, Desa Singkup juga memiliki potensi kuliner khas yang unik, yaitu olahan kepala kambing yang dikenal dengan nama “kokolotok”. Hidangan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Hj Tina pun mendorong agar desa menyediakan etalase promosi khusus untuk kuliner tersebut dan mengembangkan peternakan kambing sebagai upaya menjaga ketersediaan bahan bakunya.
“Kokolotok ini khas Desa Singkup. Harus terus dimunculkan dan dijaga orisinalitasnya. Bila perlu, ada pengembangan peternakan kambing agar bahan bakunya tersedia secara berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara, Kabid Destinasi Wisata Disporapar Kabupaten Kuningan, Ritto turut menanggapi rencana pengembangan ini. Ia menyebutkan pentingnya kajian yang mendalam terkait kecocokan potensi wisata yang bisa dikembangkan di Singkup, baik dari sisi budaya, kuliner, maupun kekayaan alam.
“Pariwisata itu sektor multidimensional. Harus ada sinergi antara pemdes, masyarakat, dan semua pihak. Jangan sampai pengunjung jauh-jauh datang tapi pulang kecewa karena tidak mendapatkan pengalaman yang diharapkan,” katanya.
Pemerintah Desa Singkup pun menyatakan komitmennya dalam membangun desa melalui pendekatan yang terarah. Berbagai capaian telah diraih, termasuk meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menghidupkan kembali tradisi-tradisi lama yang positif. (Nars)