KUNINGAN – Isak tangis warga pecah saat jasad seorang bocah yang tenggelam di Sungai Citaal, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciwaru, Kabupaten Kuningan, akhirnya ditemukan dan dievakuasi oleh tim gabungan pada Senin (17/3) pagi.
Korban diketahui bernama Azka (12), warga setempat, yang tenggelam sejak Minggu (16/3) siang saat bermain di sekitar jembatan Sungai Citaal bersama teman-temannya. Hingga pencarian hari kedua, tim penyelam akhirnya menemukan jasad korban dalam kondisi terjepit di dasar sungai.
- BP Taskin RI Luncurkan Pilot Program Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Kuningan
- Agenda Kepala BP Taskin RI Budiman Sudjatmiko ke Kabupaten Kuningan, Trigger Turunkan Angka Kemiskinan?
- Wow! Anggaran Pengadaan Layar Interaktif DPRD Kuningan Capai Rp3,2 Miliar, Lebih Besar dari Mobil Dinas
- Diskanak Kuningan Imbau Peternak Waspada, Dugaan Serangan Macan Terhadap Ternak Masih Diselidiki
- Kabar Baik! Wanita Hamil 6 Bulan yang Hilang di Desa Linggajati Ditemukan
Kepala UPT Damkar dan Penyelamatan Kabupaten Kuningan, Andri Arga Kusumah, mengungkapkan bahwa pencarian dilakukan sejak Minggu siang oleh petugas gabungan dari BPBD, Damkar, TNI, Polri, Basarnas, relawan, serta masyarakat setempat.
Namun, karena keterbatasan visibilitas dan kondisi medan yang sulit, pencarian sempat dihentikan pada Minggu sore dan dilanjutkan pada Senin pagi.

“Dalam pencarian hari kedua ini, kami menurunkan penyelam dari Damkar Kuningan dan Basarnas. Hanya dalam waktu setengah jam, korban berhasil ditemukan di dasar sungai pada kedalaman 8 meter dalam kondisi kakinya terjepit pasir,” jelas Andri Arga Kusumah.
Setelah dilakukan pengecekan oleh tim penyelam, jasad korban akhirnya berhasil dievakuasi ke permukaan. Sayangnya, karena sudah berada di dalam air selama lebih dari 24 jam, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, menjelaskan bahwa peristiwa tragis ini bermula saat korban bermain air di sekitar jembatan Sungai Citaal bersama enam temannya.
“Korban diduga terpeleset dan terbawa arus ke bagian sungai yang lebih dalam, sementara keenam temannya berhasil menyelamatkan diri ke tepi,” ujar Indra Bayu.
Menurutnya, lokasi tempat korban tenggelam memang dikenal memiliki kedalaman yang cukup ekstrem. Pihak BPBD bersama tim gabungan sejak hari pertama sudah melakukan berbagai teknik pencarian, mulai dari penyisiran sepanjang aliran sungai hingga pencarian secara manual.
Namun, arus deras dan kondisi medan yang sulit sempat menjadi kendala utama dalam upaya evakuasi.
Setelah ditemukan, jasad Azka langsung dievakuasi ke rumah duka di Desa Ciwaru. Keluarga korban tak kuasa menahan tangis saat petugas menyerahkan jenazah untuk segera dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat.
Pihak BPBD dan Damkar Kuningan mengimbau masyarakat, khususnya orang tua, agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak saat bermain di sekitar sungai, terutama di musim hujan seperti saat ini.
“Kami mengingatkan kembali kepada warga agar tidak membiarkan anak-anak bermain di sungai tanpa pengawasan. Debit air bisa meningkat sewaktu-waktu dan arus bisa menjadi lebih deras,” tambah Indra Bayu Permana. (Nars)