‎Menko Pangan Zulkifli Hasan Puji Peran Penyuluh yang Sempat “Dilupakan” Sejak Reformasi ‎‎

Jawa Barat Kuningan Nasional Pemerintahan Pertanian

KUNINGAN – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Pangan RI, Zulkifli Hasan, mengapresiasi tinggi peran para penyuluh pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Hal itu disampaikan saat menghadiri Jambore Penyuluh Pertanian se-Jawa Barat yang digelar DPW Perhiptani Jawa Barat di kawasan Kebun Raya Kuningan, Selasa (29/4/2025).‎‎

Dalam sambutannya, Zulkifli menyebut penyuluh sebagai “pahlawan pertanian” yang telah berjasa besar dalam peningkatan produksi pangan nasional. Ia menilai, selama puluhan tahun bangsa ini terlalu disibukkan dengan urusan politik, sehingga sektor pertanian sempat terabaikan.‎‎

“Rakyat kita, petani kita, penyuluh kita itu sebenarnya luar biasa. Tapi sejak reformasi, yang dibahas terus itu soal Pileg, Pilpres, Pilkada. Kita lupa bahwa dulu kita pernah jaya dalam pertanian, karena kebijakan sangat berpihak pada petani dan penyuluh,” kata Zulkifli.

‎‎Ia pun mengakui sempat menyesal tidak pernah datang ke Kebun Raya Kuningan saat menjabat Menteri Kehutanan di era Presiden SBY.‎‎

Saat mengomentari kegiatan jambore yang dipenuhi tenda-tenda kemah, Zulkifli sempat berseloroh soal biaya besar yang dikeluarkan panitia.‎‎”Ini acaranya bagus banget, banyak kemah-kemah. Kayaknya mahal nih. Panitianya tekor enggak ya?” ujarnya disambut tawa hadirin. “Pak Bupati bantu ya? Bupatinya ini teman koalisi saya sepanjang zaman,” tambahnya.

‎‎Zulkifli juga menitipkan kawasan Kebun Raya Kuningan agar dijaga kelestariannya. Ia menyinggung adanya aktivitas penambangan batu di sekitar lokasi dan meminta pemerintah daerah serta aparat menertibkannya.‎‎

“Tadi saya lihat ada penambangan batu. Tolong itu disetop, Pak Bupati. Sayang sekali, ini salah satu yang terbaik di Jawa Barat,” tegasnya.‎‎

Terkait kebijakan nasional, Zulkifli menjelaskan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, fokus terhadap pertanian dan pangan kini menjadi prioritas utama.

Dalam enam bulan terakhir, sejumlah instruksi presiden telah dikeluarkan, termasuk penarikan penyuluh ke pusat, penyederhanaan aturan pupuk, hingga stabilisasi harga gabah.‎‎

“Harga gabah kering giling saat ini dibeli pemerintah Rp 6.500 per kilogram, sebagai bentuk keberpihakan kepada petani. Syaratnya tentu dengan rafaksi yang sesuai, 30-28, dan ini bisa dikerjakan petani,” jelasnya.‎‎

Zulkifli juga menyebutkan bahwa stok beras nasional saat ini aman hingga akhir 2025.‎‎”Hingga akhir April, stok beras kita di atas 1,5 juta ton. Jika ditambah stok lama, totalnya lebih dari 3 juta ton. Maka tahun ini kita tidak akan impor beras lagi. Ini hasil kerja keras para penyuluh dan petani,” katanya.‎‎

Tak hanya itu, pemerintah juga akan membangun 15 ribu gudang sementara untuk menampung panen jagung nasional yang akan dimulai Mei mendatang. Selain itu, perbaikan infrastruktur irigasi — primer, sekunder, hingga tersier — akan digenjot tahun ini.‎‎

“Semua ini adalah upaya pemerintah agar ekonomi rakyat tumbuh dan pertanian kembali jadi tulang punggung bangsa. Silakan Pak Bupati jadikan Kuningan lebih baik lagi,” pungkas Zulkifli Hasan. (Nars)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *