KUNINGAN – Insiden kebakaran mobil kerap menjadi perbincangan hangat, terutama di media sosial. Kejadian terbaru di Kabupaten Kuningan, Kamis (9/1/2025), memperlihatkan betapa bahayanya potensi kebakaran kendaraan di jalan.
Angkot jurusan Pasar Baru-Kertawangunan dilaporkan terbakar hebat akibat korsleting listrik, tanpa korban jiwa, namun menyita perhatian publik.
- Longsor di Kawasan Bawah Wisata Arunika, Pemerhati Lingkungan Ingatkan Risiko Daya Dukung Alam
- Longsor Cilengkrang Jadi Sorotan, BTNGC dan Arunika Buka Suara
- Ketua LSM Frontal: Penyesuaian Tarif PDAM Kuningan untuk Tingkatkan Cakupan Layanan Air Minum
- Pasca Longsor Jalur Wisata Cilengkrang, DPMPTSP Kuningan Tinjau Lokasi
- Bupati Kuningan Soal Investasi Bidang Wisata di Kaki Gunung Ciremai: Jangan Abaikan Kaidah Pelestarian Lingkungan
Kebakaran kendaraan tidak hanya menimbulkan kerugian materiil, tetapi juga mengancam keselamatan penumpang dan pengguna jalan.
Oleh karena itu, pemilik kendaraan, baik mobil maupun motor, diimbau untuk lebih waspada dengan memastikan kondisi kendaraan selalu dalam keadaan optimal.

Berikut ini adalah tujuh penyebab utama yang dapat memicu kebakaran pada mobil:
Mesin Overheat
Suhu mesin yang melebihi batas normal dapat menimbulkan kebakaran, terutama jika terdapat kebocoran pelumas atau bahan bakar.
Mesin yang terlalu panas biasanya disebabkan oleh kurangnya air radiator atau kerusakan pada sistem pendinginan. Mesin yang bekerja keras di bawah terik matahari juga bisa memperburuk situasi.
Gangguan Sistem Kelistrikan
Kerusakan pada kabel atau sambungan listrik yang tidak sempurna menjadi salah satu pemicu kebakaran mobil yang paling umum.
Korsleting bisa terjadi karena kabel yang sudah usang atau instalasi kelistrikan yang tidak sesuai standar.
Kebocoran Bahan Bakar dan Oli
Kebocoran cairan seperti bahan bakar atau oli harus segera ditangani. Bahan bakar yang menetes bisa tersulut panas mesin, sehingga memicu kebakaran. Kondisi tangki bahan bakar yang retak atau saluran oli bocor perlu diperiksa secara berkala.
Modifikasi yang Tidak Tepat
Modifikasi kendaraan yang tidak sesuai standar, seperti pemasangan lampu tambahan dengan watt yang tinggi atau aksesori lainnya, berisiko membebani sistem kelistrikan.
Modifikasi mesin atau komponen lain yang tidak profesional dapat menyebabkan gangguan teknis yang berbahaya.

Kurangnya Perawatan Berkala
Mobil yang jarang dirawat akan lebih rentan terhadap berbagai masalah, termasuk kebakaran. Komponen yang kotor atau aus dapat memicu percikan api yang menjadi awal kebakaran.
Komponen Usang atau Rusak
Penggunaan suku cadang yang sudah tidak layak pakai, seperti selang bahan bakar yang retak atau filter udara kotor, juga meningkatkan risiko terjadinya kebakaran.
Puntung Rokok dan Tabrakan
Kebiasaan merokok di dalam mobil atau puntung rokok yang tidak dimatikan dengan benar dapat menyebabkan kebakaran, terutama jika ada bahan yang mudah terbakar di sekitar.
Selain itu, tabrakan keras dapat merusak tangki bahan bakar atau sistem kelistrikan, sehingga memicu api.
Kepala UPT Damkar Kabupaten Kuningan, Andri Arga Kusumah mengimbau masyarakat untuk rutin memeriksa kondisi kendaraan demi menghindari risiko kebakaran. “Pastikan semua komponen kendaraan, khususnya sistem kelistrikan dan bahan bakar, dalam kondisi baik. Jangan tunda perbaikan jika ada kerusakan kecil,” tegasnya.
Dengan memahami penyebab dan melakukan langkah pencegahan, insiden seperti kebakaran kendaraan dapat diminimalkan. Ingatlah bahwa keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama dalam berkendara. (NARS)