KUNINGAN – Meskipun cuaca malam terasa dingin, semangat warga Desa Cikaso dalam menyambut Idulfitri 1446 H tetap membara. Pawai takbir keliling yang digelar pada Ahad (30/3/2025) malam berlangsung meriah dengan gema takbir yang menggema di sepanjang rute.
- BTNGC Klaim Longsor Bukan Dampak Pembangunan Arunika, Bupati Kuningan Bicara Begini
- Dede Ismail Desak Pembentukan Tim Investigasi Gabungan, Soroti Longsor di Bawah Arunika
- Pelatihan Bela Negara Pelajar SLTP di Kuningan, Bupati Dian: Investasi Moral untuk Anak Bangsa
- Jalan Penghubung Citenjo–Bantar Panjang Nyaris Putus, Warga Malah Singgung Harga Karpet Rp99 Juta
- Longsor di Kawasan Bawah Wisata Arunika, Pemerhati Lingkungan Ingatkan Risiko Daya Dukung Alam
Kegiatan yang dimulai pukul 19.30 WIB ini diselenggarakan oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Daarul Falaah Desa Cikaso. Dengan titik start dan finish di Alun-alun Desa Cikaso, ratusan warga dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, turut serta dalam pawai obor dan takbir keliling. Menariknya, para ibu-ibu tampak mendominasi jalannya pawai, menambah semarak suasana malam takbiran di desa tersebut.

Ketua RT setempat, Maman Sutarman, mengungkapkan rasa syukurnya atas antusiasme warga yang tetap tinggi meskipun cuaca malam cukup dingin.
“Kami sangat bersyukur melihat partisipasi warga yang begitu luar biasa. Meskipun cuaca kurang agak dingin, semangat masyarakat dalam menyambut Idul Fitri tidak surut. Ini menjadi bukti kebersamaan dan kecintaan kami terhadap tradisi takbir keliling,” ujarnya.
Menurutnya, takbir keliling ini bukan sekadar tradisi tahunan, tetapi juga menjadi ajang mempererat silaturahmi antarwarga. Selain itu, pawai obor dan lampion yang turut mewarnai acara ini menjadi simbol penerangan dan harapan baru setelah menjalani ibadah Ramadan sebulan penuh.

Sepanjang rute, warga yang tidak ikut serta dalam pawai juga tampak berdiri di pinggir jalan untuk menyaksikan dan memberikan dukungan. Beberapa di antaranya bahkan ikut bertakbir dari rumah, menciptakan suasana penuh syukur dan kebersamaan.
Kemeriahan takbir keliling ini pun menjadi penanda berakhirnya bulan suci Ramadan dan menyambut datangnya hari kemenangan dengan penuh suka cita. (NARS)