Home / Lingkungan / Warga Tolak Rencana Pembangunan Tower di Luragung Tonggoh, PS PLUTO Terancam Bubar

Warga Tolak Rencana Pembangunan Tower di Luragung Tonggoh, PS PLUTO Terancam Bubar

KUNINGAN – Rencana pembangunan tower telekomunikasi di Desa Luragung Tonggoh, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, menuai penolakan dari masyarakat, terutama warga sekitar lapangan sepak bola dan komunitas sepak bola PS Pluto.

Penolakan muncul lantaran lokasi pembangunan tower direncanakan berada di area dekat lapangan sepak bola, yang selama ini menjadi pusat aktivitas olahraga warga dan tempat berlatih Tim Sepakbola kebanggaan warga yakni PS Pluto. Tim sepak bola ini dikenal rutin menyumbangkan pemain berbakat ke klub PESIK Kuningan.

Menurut informasi, sebelumnya, pada 17 April 2025, telah digelar musyawarah antara Pemerintah Desa (Pemdes), Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta unsur masyarakat. Dalam forum tersebut, disepakati bahwa pembangunan tower dibatalkan karena dinilai memiliki dampak negatif, khususnya terkait potensi bahaya petir dan terganggunya kegiatan olahraga masyarakat.

Namun, keputusan itu kembali dipertanyakan. Pada Senin, 26 April 2025, ternyata berlangsung pertemuan terbatas antara Pemdes, BPD, dan para ketua RT untuk kembali membahas kemungkinan pembangunan tower di area yang sama, tepat di samping lapangan sepak bola.

Keputusan ini memicu reaksi keras dari warga dan pemain PS Pluto. Ketua PS Pluto, Kang Yono, menyatakan bahwa pihaknya menolak keras rencana tersebut. Ia menegaskan, jika pembangunan tetap dipaksakan, PS Pluto akan dibubarkan karena tidak ingin aktivitas mereka dihantui ancaman petir akibat keberadaan tower.

Kami berlatih dan bertanding di lapangan ini. Jika tower dibangun, keselamatan kami dipertaruhkan. Kami tidak ingin bermain dengan rasa takut,” tegasnya, Jum’at (30/5).

Senada, tokoh masyarakat Haji Yogi mengkritik sikap Pemdes yang dianggap tidak konsisten terhadap hasil musyawarah pertama.“Pemdes seharusnya tegas dan memegang komitmen awal. Jangan plin-plan. Ini membuat masyarakat menjadi tidak percaya,” ujarnya.

Sebagai bentuk penolakan, warga bersama PS Pluto telah membentangkan spanduk penolakan di sekitar lapangan. Mereka juga berencana melakukan audiensi langsung dengan pihak Pemerintah Desa guna menuntut kejelasan dan ketegasan dalam mengambil keputusan. (NARS)

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *