KUNINGAN – Ribuan masyarakat Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, memeriahkan malam takbiran dengan pawai lampion dan pesta kembang api, Minggu (30/3/2025) malam. Kegiatan ini menjadi tradisi tahunan dalam menyambut Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.
Acara dimulai dengan pesta kembang api di halaman Kantor Kecamatan Cigugur, yang menjadi tontonan menarik bagi warga. Setelahnya, ribuan peserta yang terdiri dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, membawa ratusan lampion dan berbagai kreasi hiasan untuk diarak keliling kampung.
- BTNGC Klaim Longsor Bukan Dampak Pembangunan Arunika, Bupati Kuningan Bicara Begini
- Dede Ismail Desak Pembentukan Tim Investigasi Gabungan, Soroti Longsor di Bawah Arunika
- Pelatihan Bela Negara Pelajar SLTP di Kuningan, Bupati Dian: Investasi Moral untuk Anak Bangsa
- Jalan Penghubung Citenjo–Bantar Panjang Nyaris Putus, Warga Malah Singgung Harga Karpet Rp99 Juta
- Longsor di Kawasan Bawah Wisata Arunika, Pemerhati Lingkungan Ingatkan Risiko Daya Dukung Alam
“Tradisi takbir keliling ini merupakan bentuk ekspresi kegembiraan masyarakat dalam menyambut Idulfitri. Alhamdulillah, antusiasme warga sangat tinggi, dan kegiatan berlangsung tertib,” ujar Wakil Bupati Kuningan, Tuti Andriani, yang turut hadir dalam acara tersebut.

Pawai lampion ini menempuh rute sepanjang empat kilometer dengan berjalan kaki. Untuk menjaga keamanan dan kelancaran arus lalu lintas, panitia bersama petugas gabungan dikerahkan guna mengatur jalannya pawai agar tidak mengganggu pengendara yang melintas di jalan raya.
Tuti Andriani mengapresiasi semangat kebersamaan warga dalam menjaga tradisi takbiran dengan penuh suka cita. Terlebih di Kelurahan Cigugur ini masyarakatnya dikenal majemuk dengan beragam agama dan aliran kepercayaan yang dianut mereka.

“Ini miniatur Indonesia dalam hal toleransi keberagaman agama dan aliran kepercayaan. Namun terlihat masyarakat sangat guyub dan rukun,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga memperkuat nilai-nilai persatuan dan kebersamaan di tengah masyarakat.
“Semoga kebersamaan ini terus terjaga, dan setelah Ramadan kita semua tetap menjaga nilai-nilai kebaikan serta semakin meningkatkan ketakwaan,” pungkasnya. (NARS)