KUNINGAN – Geliat gerakan koperasi di Kabupaten Kuningan semakin menguat. Dalam peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78, Pemerintah Kabupaten Kuningan secara resmi meluncurkan 376 Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih. Peluncuran ini mengusung tema “Koperasi Maju Indonesia Adil Makmur” dengan harapan dapat mendorong kebangkitan ekonomi rakyat.

Puncak Hari Koperasi Nasional ke-78 tingkat Kabupaten Kuningan digelar di halaman kantor Diskopdagperin Kuningan, Kamis (31/7/2025).
- Soal Dugaan Pungli di CFD Kuningan, Satpol PP Minta Pedagang Lapor Polisi
- Viral Video Diduga Pungli Saat CFD Kuningan, Pedagang Keluhkan Oknum Tanpa Karcis
- Uha Juhana Nilai Manajemen Talenta ASN Jadi Kunci Perkuat Birokrasi di Kuningan
- Job Fair Uniku Jadi Bursa Talenta Unggul, Hadirkan 20 Perusahaan
- JDIH Kuningan Masuk Deretan Terbaik Jawa Barat, Raih Penghargaan Tahun 2025
Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian, Trisman Supriatna, menjelaskan bahwa gerakan ini merupakan bagian dari program Revolusi Mental yang bertujuan meningkatkan literasi koperasi di masyarakat. Menurutnya, meskipun banyak pengurus koperasi saat ini didominasi usia lanjut, semangat mereka untuk menjadikan koperasi sebagai “soko guru ekonomi” tidak pernah pudar.
Diterangkan, hingga saat ini, Kuningan memiliki 929 unit koperasi aktif dan 260 unit tidak aktif. Dengan terbentuknya 361 koperasi desa dan 15 koperasi kelurahan yang baru, total koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang diluncurkan mencapai 376 unit.
Trisman juga merinci berbagai kegiatan yang menjadi bagian dari perayaan Harkopnas ke-78 di Kuningan. Di antaranya adalah pemberian penghargaan dari Bupati Kuningan kepada tiga tokoh koperasi dan satu koperasi berprestasi. Selain itu, ada pengajuan nama Hj. Rini Sujianti sebagai tokoh koperasi untuk tingkat nasional.
Kegiatan lain yang juga dilakukan adalah kampanye “Bangga Berkoperasi,” kolaborasi dengan Gerakan Dekopinda untuk program tabungan, serta kegiatan sosial seperti “Peduli Ramadhan” yang membagikan lebih dari seribu paket sembako dan aksi donor darah.
Sementara, Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, menegaskan bahwa tahap persiapan 376 koperasi baru ini telah selesai. Ia menyebut, fokus berikutnya adalah tahap pengembangan yang akan berlangsung selama Agustus hingga September.
”Setelah berdiri secara formal, kami akan membantu melengkapi administrasi mereka, seperti NPWP dan NIB, agar mempermudah akses ke perbankan,” kata Bupati Dian.
Pihak pemerintah daerah juga telah berdiskusi dengan perbankan untuk memastikan adanya dukungan maksimal, namun tetap terukur dan hati-hati. Bupati berharap adanya koordinasi antarbank agar tidak terjadi konflik kepentingan, misalnya dengan membagi koperasi berdasarkan klaster atau proyek.
Dengan jumlah sekitar 40.000 UMKM di Kuningan, Dian berharap koperasi bisa menjadi pilar ekonomi kerakyatan. Ia menyatakan bahwa bidang usaha koperasi akan disesuaikan dengan potensi masing-masing wilayah, seperti pariwisata atau pertanian.
Dalam beberapa bulan ke depan, Pemkab Kuningan akan fokus pada pendampingan dan perbaikan administrasi. Bupati Dian juga berencana membentuk 10-20 proyek unggulan koperasi sebagai inkubator dan model bagi koperasi lainnya. (Nars)