‎Belum Sebulan Ulah Macan Tutul Resahkan Peternak, Terjadi Lagi 7 Ekor Kambing di Cikondang Mati Mengenaskan‎‎

Insiden Kuningan peternakan Sosial

KUNINGAN – Warga Desa Cikondang, Kecamatan Hantara, Kabupaten Kuningan digemparkan oleh dugaan serangan hewan buas terhadap ternak warga. Sebanyak tujuh ekor kambing milik salah satu peternak ditemukan mati mengenaskan di dalam kandang, Selasa malam (6/5/2025).‎‎

Kepala Desa Cikondang, Lia Nuryanah, membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengungkapkan, pihak desa menerima laporan dari warga pada Rabu pagi (7/5/2025) mengenai matinya kambing-kambing milik Hadri, peternak asal RT 005 RW 002 Dusun Cikondang 2.‎‎

“Kejadiannya terjadi tengah malam. Pagi harinya, Pak Hadri menemukan tujuh ekor kambing miliknya sudah mati dengan kondisi luka robek di bagian leher,” ujar Lia saat dikonfirmasi.‎‎

Kandang kambing tersebut berada di Blok Jene, area yang berdekatan dengan kawasan hutan. Dari informasi yang diterima, dua ekor kambing dilaporkan hilang, diduga diseret oleh hewan buas ke dalam hutan, sementara lima ekor lainnya ditemukan tewas di kandang.‎‎

Berdasarkan taksiran kerugian, peristiwa ini menyebabkan kerugian sekitar Rp10 juta. Video yang beredar menunjukkan sejumlah bangkai kambing dalam kondisi mengenaskan, memperkuat dugaan bahwa hewan buas pelakunya.‎‎

Peristiwa ini menambah kekhawatiran warga, terlebih kasus serupa juga terjadi belum genap satu bulan sebelumnya di Desa Tundagan, yang masih berada di wilayah Kecamatan Hantara. Kala itu, seekor macan tutul dilaporkan memangsa dua ekor kambing milik warga di Blok Pasir Mindi.‎‎

Menanggapi situasi ini, Lia menyatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), untuk melakukan identifikasi jejak predator dan mendorong langkah mitigasi.‎‎

“Kami khawatir serangan ini berulang dan bisa membahayakan warga. Kami minta BKSDA segera turun tangan seperti halnya di kasus sebelumnya di Tundagan,” tegasnya.‎‎

Sebelumnya, Kepala Dusun di Desa Tundagan, Rusnendi, telah melaporkan kasus serupa ke BKSDA setelah dua ekor kambing milik warga dimangsa oleh macan tutul.

Saat itu, pihak desa meminta langkah pencegahan agar serangan predator tidak terulang.‎‎Warga di wilayah Hantara kini berharap ada tindakan cepat agar ternak dan keselamatan mereka tidak terus terancam oleh keberadaan hewan liar dari kawasan hutan. (nars)‎

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *